Di Provinsi Jawa Timur, Hasil Survey Jokowi-Ma’aruf Amin Unggul

Surabaya, Bhirawa
The Initiative Institute menggelar hasil survei di Jawa Timur terhadap preferensi masyarakat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Senin (17/12) kemarin. Dalam survei yang digelar pada tanggal 10-18 Oktober 2018, 5500 responden dijaring pendapatnya untuk mendapatkan hasil survei dengan margin kesalahan hanya sebesar 1,3 persen.
CEO The Initiative Institute, Airlangga Pribadi menjelaskan bahwa hasil survei menunjukkan masyarakat Jatim cenderung memilih pemimpin berdasarkan rasionalitas. Hal ini ditunjukkan dari hampir samanya jumlah elektabilitas pasangan calon Presiden-Wakil Presiden RI nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.
“Banyak sekali hoaks dan berita yang mendorong kebencian tapi pemilih Jatim berdasarkan rasionalitas. Dari 57 persen suara dari Pak Jokowi, kalau kita lihat dark keluasan responden pada kinerja jokowi 12+44 masih tidak beda jauh. Artinya publik di Jatim memilih berdasarkan kinerja. Seluruh yang ragu-ragu juga melihat bahwa kinerja Pak Jokowi baik,” katanya.
Dari survei yang dilakukan, rupanya pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul jauh dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Jatim. Jokowi-Ma’ruf mendapatkan elektabilitas sebanyak 57,7 persen dari total responden. Sementara pasangan Prabowo-Sandiaga hanya meraup 19,7 persen.
“Sedangkan yang belum memilih masih 21,1 persen. Ini undecided votersnya,” ujar Hari Fitrianto, salah satu peneliti The Initiative Institute saat memaparkan hasil temuannya.
Namun angka ini masih dapat berubah. Airlangga mengatakan bahwa masih ada swing voters atau pemilih yang berpindah dari masing-masing Paslon. Hanya saja, kekuatan program yang dimiliki oleh Jokowi-Ma’ruf dapat lebih mempertahankan pemilihnya.
“Soliditas pemilih Pak Prabowo-Sandi masih lemah karena memilih bukan berdasarkan kepercayaan pada calon. Di sini kita bisa membedakan, Jokowi-Ma’ruf pemilihnya karena kepastian jauh lebih kuat. Menurut presepsi masyarakat Jatim, Jokowi akan lebih kuat dari Prabowo-Sandi,” jelas Airlangga.
Hal menarik lain yang ditemui dari survei tersebut adalah faktor penentu keputusan pemilih Jatim. Faktor pertama yang diutamakan pemilih adalah program dan visi misi yang ditawarkan. Faktor kedua adalah kualitas dan kelayakan personal kandidat. Faktor ketiga adalah fatwa kiai/ulama.
“Bahkan posisi fatwa kiai/ulama lebih bisa mengubah pilihan masyarakat Jatim dari pada presepsi bersih dari korupsi yang menduduki sebagai faktor ke lima,” ujar Hari.
Dari 4 golongan daerah yang dipetakan oleh The Initiative Institute, suara Jokowi-Ma’ruf kalah jauh dari Prabowo-Sandi di wilayah Madura yang mencakup 4 kabupaten dengan perbandingan suara 43 persen untuk Prabowo-Sandi dan 20,5 persen untuk Jokowi Ma’ruf.
“Ini merupakan geo spasial atau geo politik. Tapi Jokowi hanya kalah di satu wilayah yaitu Madura. Sementara di wilayah Arek, Pandalungan, dan Mataraman masih memimpin,” jelas Hari. (geh)

Tags: