Di Sekolah Partai, Puti dan Risma Diskusi Agenda Pembangunan Jatim

Bacawagub Jatim Hj Puti Guntur Soekarno bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam acara sekolah partai calon kepala/wakil kepala daerah yang digelar PDI Perjuangan.

Surabaya, Bhirawa
Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacawagub) Jatim Puti Guntur Soekarno mengikuti sekolah partai calon kepala/wakil kepala daerah yang digelar PDI Perjuangan di Jawa Barat, Selasa (30/1). Dalam forum yang digelar rutin untuk menggodok calon-calon pemimpin daerah itu, Puti kembali berjumpa dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang menjadi panelis.
Kesempatan itu dimanfaatkan dua kader perempuan PDIP tersebut untuk mendalami diskusi tentang agenda pembangunan ke depan. “Alhamdulillah tadi kami diskusi lagi, sebagai lanjutan dari diskusi pekan lalu. Saya menyampaikan beberapa program ke depan untuk Jatim, lalu kami diskusikan. Bu Risma memberi beberapa saran, beberapa penajaman,” kata Puti.
Puti mengatakan, dirinya cukup intens berdiskusi dengan para wali kota/bupati, akademisi, aktivis, tokoh perempuan, dan berbagai elemen masyarakat. “Saya mendapat banyak masukan. Jadi saya ingin program untuk Jatim bukan hanya program saya dan Gus Ipul (Calon Gubernur Saifullah Yusuf), tapi menjadi program milik bersama. Sesuai keinginan kami sejak awal ya, bahwa Pilkada ini menjadi festival ide bersama, tujuan akhirnya adalah pemerintahan kolaboratif,” ujar cucu Bung Karno itu.
Terkait diskusi dengan Risma, kata Puti, salah satu materi terpenting adalah program pengembangan SDM melalui perbaikan kualitas pendidikan. “Bu Risma concern ke SDM ya, seperti di Surabaya kan beliau itu mati-matian lah kalau soal pendidikan, soal SDM. Ya contoh nyata soal penutupan lokalisasi Dolly itu tujuannya kan untuk menyelamatkan generasi masa depan, lagi-lagi soal SDM,” ujar dosen tamu Kokushikan University Jepang, itu.
Berbekal diskusi dengan banyak pihak, Puti mengaku program-programnya makin matang. Dia bakal mengelaborasikan usulan program dari pihaknya dengan masukan berbagai pihak, termasuk akan mengimplementasikan best practices yang ada di daerah-daerah.
“Di Surabaya, Blitar, Banyuwangi, Batu, Ngawi dan lain-lain kami padu-padankan. Termasuk soal pengelolaan anggarannya, yang prinsipnya kita ingin tak boleh ada satu pun anak Jatim usia sekolah yang kesulitan bersekolah. Detilnya akan disampaikan pada waktunya, karena ini soal strategi kampanye, soal momentum,” kata Puti.
Terpisah, Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jatim Drs H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) pada, Senin malam (29/1), menghadiri ‘Gebyar Sholawat dan Doa bersama untuk Jawa Timur Guyub dan Rukun’. Acara ini juga dihadiri para anggota ASPARAGUS–Asosiasi Para Gus se Jatim.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul mengatakan, keberadaan majelis dzikir dan shalawat diyakini berkontribusi bagi terciptanya kerukunan di tengah masyarakat. Selain karena tradisi baik yang diwariskan oleh para guru dan ulama, keberaadaan majelis-majelis akan menjadi tali pengikat persaudara di antara ummat Islam.
Secara berkelakar, calon gubernur koalisi PKB, PDIP, PKS dan Gerindra ini menyapa para putra kiai dan ulama ini dengan sebutan Ikatan Gus Gus Indonesia (IGGI). “Ini masalah rahmat dan ridha Allah. Hadir di majelis ini amat terasa susana guyup rukun saling bersama saling peduli. Tak ingin pisah antara kita. Susana kebersamaan yang luar biasa,” ujar Gus Ipul.
Gus Ipul mengutip kisah ketika Allah SWT ingin bolak balik bumi. Tapi kiamat itu ditunda karena ada 3 kelompok. “Pertama, masih banyak yang mau datang ke masjid untuk salat i’tikaf dan berdoa,” kata Gus Ipul. “Kedua, orang yang menahan diri untuk tidak saling caci. Hindari konflik. Jadi kebersamaan kita akan jadi energi untuk persatuan. Ketiga ; masih ada yang bangun malam untuk salat tahajjud,” jelasnya.
“Gus-gus dan Ning-ning telah mengajak ummat untuk menciptakan kebersamaan. Acara2 seperti ini ikut berikan kontribusi dalam masyarakat untuk ketenteraman dan ketenangan masyarakat. Banyak majelis shalawat dan dzikir di Jatim yang ikut bantu terciptanya suasana yang kondusif di tengah masyarakat,” kata Gus Ipul. [iib]

Tags: