Di Stasiun Gubeng, DPRD Jatim Pastikan Keselamatan Penumpang Saat Libur Nataru

DPRD Jatim, Bhirawa
Demi memastikan keselamatan arus mudik lalu lintas dan kenyamanan bagi masyarakat yang melakukan mudik libur Natal dan Tahun Baru 2020, Komisi D DPRD Jatim melakukan pemantauan di Stasiun Gubeng Surabaya, Senin (23/12).
Bersama jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, Komisi yang membidangi salah satunya transportasi ini memantau persiapan alat transportasi yang diminati masyarakat.
Dalam sidaknya ini, langsung dipimpin oleh Ketua Komisi D Kuswanto, Wakilnya yakni M Ashari beserta anggotanya M Hidayat, Abdul Halim, Martin dan Musyafak Noer.
Kedatangannya langsung diterima Wakil Kepala PT KAI Daop 8, Djanuri dan Manajer Humas Daop di Stasiun Gubeng Surabaya.
Ketua Komisi D DPRD Jatim, Kuswanto di sela sidak mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengecek kesiapan alat transportasi di Jatim menghadapi Nataru tahun ini. Dimana komisi D DPRD Jatim berharap moda transportasi ini bisa digunakan dengan nyaman oleh pemudik saat Nataru ini dan tidak ada keluhan lagi dari masyarakat.
“Kami ingin pemudik saat nataru ini para pemudik nyaman, aman dan selamat sampai tujuan. Oleh karena itu komisi D meminta kepada PT KAI Daop 8 dapat memberikan rasa jaminan aman kepada pemudik pengguna transportasi kereta api. Mengingat saat ini menjadi andalan masyarakat dalam mudik tiap tahunnya,” ujar Kuswanto.
Politisi asal Fraksi Demokrat Jatim ini menyampaikan, kepada PT KAI terkait antisipasi menghadapi cuaca buruk seperti banjir dan longsor di sejumlah lintasan rel kereta.
kemudian, lanjut dia, terkait sejumlah antisipasi lintasan kereta api yang tanpa palang pintu, dan juga perhatian soal fasilitas kesehatan bagi para penumpang Kereta api. “Kami minta catatan dari komisi D untuk diperhatikan,” pintanya.
Sementara itu Anggota Komisi D DPRD Jatim lainnya, M Hidayat mengapresiasi atas peningkatan penumpang kereta api di wilayah PT KAI daop 8.
Namun pihaknya meminta kepada PT KAI untuk segera mengantisipasi terkait cuaca buruk yang bisa mengganggu perjalanan kereta Api di Jatim. Kemudian terkait tiket KAI apakah masih terjangkau oleh semua kalangan masyarakat, mengingat saat ini kondisi ekonomi yang kurang baik. “Cuaca yang tidak diprediksi berdampak di ruang tunggu akan penuh, ini perlu diperhatikan,” jelasnya.
Sementara, Waka PT KAI Daop 8, Djainuri mengatakan untuk antisipasi banjir dan longsor PT KAI sudah menyiapkan Alat Material dan Untuk Siaga (AMUS) di jalur rawan seperti rel KA Porong dan Bojonegoro menjelang musim penghujan.
Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi, jika terjadi genangan air di rel kereta karena hujan yang lebat. “Untuk waspada kita sudah menyiapkan amus di titik rawan longsoran kayak lumpur lapindo. Selain itu peralatannya karung pasir untuk daerah rawan juga seperti Bojonegoro,” ujarnya.
Menurutnya, rel KA Porong memang menjadi titik yang paling rawan. Pasalnya, ketika musim penghujan genangan air yang disebabkan melubernya tanggul lumpur Lapindo Sidoarjo mencapai 40 sentimeter.
Kondisi itu mengharuskan, kereta api yang melewati jalur itu berjalan ekstra hati-hati. Meski demikian, Dia mengaku PT KAI Daops VIII sudah meninggikan rel KA disebelah tanggul lumpur mencapai tiga meter. “Kalau kena banjir kemungkinan bisa terendam sampai 30 atau 40 sentimeter,” tambahnya.
Selain AMUS, PT KAI juga menyiagakan petugas di lapangan untuk melakukan kontrol terhadap kondisi rel KA secara berkala. Disamping itu, PT KAI juga menyiapkan karung pasir di beberapa titik lainnya, seperti Kabupaten Bojonegoro yang berdekatan dengan bengawan solo.
Terkait untuk tarif kereta api ini, pihaknya mengatakan tetap tarif normal sesuai intruksi PT KAI. bahkan saat ini karyawan juga diberlakukan tarif alias tetap membayar tapi tetap ada potongan. Kemudian untuk lonjakan penumpang kereta api stasiun Gubeng mengalami peningkatan pada Sabtu dan Minggu kemarin.
“Alhamdulillah hingga saat arus Nataru di stasiun Gubeng berjalan dengan lancar,” pungkasnya. [geh]

Tags: