Di Tengah Musim Hujan, Sejumlah Petani Bondowoso Masih Alami Kekeringan

Tampak kering salah satu sawah milik petani di Desa Taal, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Di tengah musim penghujan saat ini, sejumlah petani di Desa Taal, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur masih mengalami kekeringan. Kondisi tersebut tengah dialami oleh sejumlah petani setempat selama enam bulan terakhir. Parahnya lagi, saat musim kemarau para petani harus membeli air kepada para Ketua Block.
Hal itu yang dikeluhkan, Ahmad Yadi, selaku Ketua Hippa Tunas Harapan, di Desa Taal, saat dikonfirmasi, Senin (27/1). Menurutnya, hal ini terjadi lantaran, tak adanya sumber air. Sedangkan, air DAM yang mengalir tak mencukupi kebutuhan air untuk 148 hektar sawah di wilayah timur Kabupaten Bondowoso itu.
“Musim hujan memang, tapi airnya tak sampai ke tempat kami,” Katanya.
Ketua Hippa Tunas Harapan itu menduga, tak cukupnya air yang dialirkan ke Desa Taal karena aliran sungai Kalitutul ke DAM lebih banyak mengalir ke Dusun Lebak. Karena, di kawasan itu ditengarainya melakukan pemasangan talang dan pipa dengan diameter 12 cm secara ilegal, yang disebut melanggar Perda nomer 13 tahun 2008, tentang Ilegalisasi Air.
“Di Dusun Lebak itu, untuk aliran sungai Kalitutul ke DAM itu terjadi di Lebak. Karena disana terjadi semacam luasan lahan pertanian secara ilegal. Itu terjadi pemasangan beberapa talang dan pipa, secara ilegal,” Jelasnya.
Tak hanya itu kata dia, status sawah di Dusun Lebak, Desa Wonokusumo, Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso hanya berstatus S3.
“Di Dusun Lebak yang dialirkan secara ilegal itu ke penambahan ke areal lahan pertanian status S3 kini menjadi status S1. Padahal di SPPTnya itu status S3. Itulah yang menjadi hambatan,” paparnya.
Yadi sapaan akrabnya itu mengaku, bahwa ia pernah berusaha menyelesaikan permasalahan tersebut mulai dari tingkat Kecamatan, hingga ke Dinas PUPR. Hasilnya, Dinas Pengairan melalui UPTD wilayah Wonosari itu mengeluarkan surat yang isinya selama enam jam dilakukan penurunan air untuk Desa Taal.
” Itu tidak maksimal, itu hanya untuk 1 hektar 300. Sedangkan yg harus dialiri adalah 148 hektar,”tegasnya.
Para petani di Desa Taal pun berharap, Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam hal ini Dinas PUPR bisa turun langsung untuk kemudian memberikan jalan tengah terhadap ratusan lahan milik petani di wilayahnya.[san]

Tags: