Diajari Permainan Tradisional Hingga Belajar Tangkap Ikan

Siswa – siswi SD Muhammadiyah 16 Surabaya menerima bintang sebagai lambang profesi cita – cita ketika sudah dewasa. [trie diana]

Kemeriahan MPLS di SD Muhammadiyah 24 dan SD Muhammadiyah 16 Surabaya
Surabaya, Bhirawa
Berbagai kemeriahan terlihat di ajang Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di sekolah – sekolah Muhammadiyah. Di SD Muhammadiyah 24 Ketintang Surabaya misalnya, yang mengenalkan dan menggelar permainan tradisional seperti engkle, bakiak panjang, bekel dan dakon. Sedangkan SD Muhammadiyah 16 Baratajaya atau SD Kreatif Surabaya menanamkan cita – citanya sejak dini dan mengajak menangkap ikan untuk dibawa pulang.
Menurut Ketua Panitia MPLS, Ustadzah Anjar Ayu Utami N, siswa peserta MPLS SD Muhammadiyah 24 Ketintang Surabaya bertema ‘Aku Anak Berkarakter di Kompleks Character Activity Center. Sangat menikmati ketika diajak dan dikenalkan permainan berbagai tradisional, serta diajak memainkan bakiak panjang, engkle, lompat tali, dakon dan bekel. Kegiatan ini secara tidak langsung juga bermanfaat mengatasi kecanduan gawai pada anak.
“Tema Anak Berkarakter bertujuan untuk mengenalkan kepada mereka permainan yang menyenangkan dan menyehatkan termasuk permainan tradisional. Sebab permainan ini menyenangkan dan lebih banyak menggerakan tubuh para siswa,” terang Ustadzah Anjar Ayu.
Terlebih pada masa peralihan para siswa dari Taman Kanak-kanak (TK) menuju Sekolah Dasar (SD) terkadang tidak semulus yang diharapkan. Masih ada anak yang belum siap untuk menjalani tugas perkembangan barunya sebagai anak SD. Maka pada saat MPLS ini sangat penting bagi sekolah untuk memberikan kegiatan yang positif dan menyenangkan, agar para siswa bisa mengenal dan beradaptasi dengan teman baru serta kearifan lokal yang ada di lingkungan barunya.
Sementara itu, Kepala Tim Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya, Ustadz Heru Tjahyono, dalam rangka penutupan MPLS yang telah digelar sejak Selasa (16/7) lalu, para ustadz – ustadzah telah mengajak para siswa untuk pengenalan lingkungan sekolah, mulai ruang kelas, UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), tempat ibadah, mengenalkan adab masuk kamar mandi, adab antri di kantin, juga diajarkan sikap menyimak, sikap menyimak, serta sikap menjalankan salat.
Selain itu, jelas Ustadz Heru, pihak sekolah juga mendeteksi minat dan bakat sesuai cita-citanya dengan dikasih simbol bintang dan simbol profesi yang dipilih, agar bisa belajar dengan sungguh – sungguh dalam meraih serta mewujudkan cita – cita dan impiannya. [fen]

Tags: