Dialog Kebangsaan Bersama Hj Sinta Nuriyah

Hj Sinta Nuriyah buka bersama warga Paiton serta bagi-bagi sembako.

Masyarakat Mulai Kehilangan Jati Diri dan Lunturnya Nilai Kebangsaan
Probolinggo, Bhirawa
“Bulan suci Ramadan sebagai momentum peningkatan iman dan taqwa. Juga untuk mengembangkan rasa kebenaran, kejujuran dalam kehidupan berbangsa, serta memperkuat kearifan dan kebijaksanaan kita dalam menyikapi segala permasalahan bangsa Indonesia dewasa ini,”
Demikian pesan Ibu Negara Republik Indonesia (RI) ke-4, Dra Hj Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid SH MHum, dalam dialog kebangsaan pada acara buka puasa bersama masyarakat Kabupaten Probolinggo di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paiton.
“Jika kita semua bisa menumbuhkembangkan semua itu maka Insya Allah kita pasti bisa menanggulangi semua permasalahan khususnya krisis kebangsaan yang saat ini tengah menghantui negara Indonesia,” tegas istri mendiang KH Abdurrahman Wahid ini Senin (4/6) malam.
Di tengah merebaknya permasalahan yang sedang dialami negara Indonesia dewasa ini, Ny Hj Sinta mengutarakan keresahannya melaui dialog khas penuh keakraban. Dalam kegiatan itu tidak hanya umat Islam saja yang hadir, namun juga dihadiri oleh perwakilan umat Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Konghuchu, serta perwakilan etnis dan suku selain Jawa Madura yang merupakan mayoritas penduduk Kabupaten Probolinggo.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak semua yang hadir untuk introspeksi diri. Saat ini menurutnya, masyarakat Indonesia banyak yang telah kehilangan hati nurani, jati diri, dan perasaan, serta lunturnya nilai kemanusian dan kebangsaan. “Saat ini banyak fitnah ditebar, suara kebencian dan berita bohong dimana-mana, belum lagi bom bunuh diri dimana mana. Apa sebenarnya yang tengah terjadi pada bangsa kita, apa penyebabnya?” katanya.
“Ikatan tali persaudaraan yang dulu diciptakan para leluhur kita termasuk Gus Dur, kini kian longgar ikatannya, benang-benang sulamannya telah tercerai-berai, dan terputus berserakan, akibatnya keutuhan, kerukunan dan persatuan bangsa Indonesia terancam dan menjadi porak poranda,” imbuhnya.
Lebih lanjut Ny Hj Sinta mengingatkan perlunya untuk senantiasa merawat keutuhan pilar kebangsaan melalui kegiatan bernuansa kebhinekaan Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kembali ikatan tali kasih, semangat toleransi, tolong menolong dan persaudaraan antar sesama bangsa Indonesia.
“Ini yang seharusnya selalu kita lakukan agar bangsa Indonesia tetap terjaga persatuan dan kesatuannya, sebagaimana negara Indonesia diikat oleh UUD 1945 dan dasar negara Pancasila. NKRI harga mati, Pancasila dasar negara!,” tandasnya.
Penjabat (Pj.) Bupati Probolinggo R Tjahjo Widodo SH MHum mengungkapkan apresiasi terhadap kehadiran dan kegiatan yang telah rutin dilakukan oleh Ny Hj Sinta Nuriyah sejak mendiang KH Abdurrahman Wahid aktif menjabat sebagai Presiden RI sampai saat ini.
“Atas doa dan kecintaan Ibu terhadap masyarakat Kabupaten Probolinggo selama ini kami ucapkan banyak terimakasih, semoga kita semua semoga selalu mendapatkan barokah dan rahmat dari Allah Swt,” ungkap Tjahjo Widodo.
“Sejauh pengamatan kami di Kabupaten Probolinggo, begitu banyak prestasi yang telah dicapai, masyarakatnya luar biasa dalam meningkatkan ibadahnya, luar biasa persatuan dan kesatuannya, luar biasa dalam membina putra dan putrinya. Semoga mereka ada yang bisa mencontoh guru bangsa kita ini,” tutupnya sembari memimpin pembacaan surat Alfatehah untuk mendiang KH Abdurrahman Wahid.
Kegiatan bernuansa kebhinekaan tersebut juga dihadiri oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo, KH Munir Cholili, Ketua Yayasan Puan Amal Hayati sekaligus pengasuh Ponpes Syekh Abdul Qadir Jaelani (SAQA) Hj Badiatus Sholehah, dan Ketua FKUB Kabupaten Probolinggo KH Idrus Ali.
Pasalnya dalam kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap bulan suci Ramadan tersebut, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo menyalurkan sedikitnya 400 paket sembako kepada kaum dhuafa yang ada di Desa Sumberanyar Kecamatan Paiton. Total anggaran yang digelontorkan untuk penyediaan 400 paket sembako ini mencapai Rp30 juta.
Penyerahan ratusan paket sembako tersebut secara sombolis dilakukan oleh Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid didampingi Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo R Tjahjo Widodo SH, MHum dan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Ny Tri Juningsih Tjahjo Widodo. Serta Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H Ahmad Muzammil.
Tiap paket sembako ini berisi beras 3 Kg, mie instans 5 bungkus, minyak goreng 1 liter, gula pasir 1 Kg dan teh celup 1 kotak. Pengadaan paket sembako ini berasal dari dana zakat yang dihimpun mulai bulan Januari 2018 dan dana pengumpulan insidenta, tambahnya. [Wiwit Agus Pribadi]

Tags: