Dibalik Potensi Tersembunyi Mawar Sedudo

Upaya memanfaatkan potensi bunga mawar sebagai minuman segar untuk menambah penghasilan perempuan Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Nganjuk. [ristika]

Tak Hanya untuk Bunga Tabur, Bunga Mawar Bisa Diolah Menjadi Sirup
Kab Nganjuk, Bhirawa
Selain air terjun Sedudo yang sudah sangat terkenal, Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk juga memiliki potensi yang cukup besar dibidang agro bisnis. Hamparan luas kebun bunga mawar menjadi potensi bisnis yang menggiurkan. Sayangnya, potensi ini belum diberdayakan secara maksimal, sehingga potensi bisnis bunga mawar hanya sebatas sebagai bunga tabur.
Bagi kebanyakan orang, saat ini bunga mawar hanya dijadikan bunga penghias taman atau halaman rumah. Demikian juga dengan warga di lereng Gunung Wilis di Desa Ngliman ini. Bunga mawar selama ini hanya ditanam warga di sawah dan dipanen untuk dijual saat musim ziarah ke makam atau saat lebaran saja.
Melihat potensi tersbut, Wahyuni (41) petani Desa Ngliman mencoba peruntungannya menggali potensi bunga mawar selain sebagai bunga tabur. Berbekal pelatihan yang pernah diikuti oleh Wahyuni dan ibu-ibu warga Desa Ngliman, mereka berinisiatif mengolah bunga mawar menjadi sirup dan minuman segar.
Jika musim ziarah sudah berlalu, harga bunga mawar biasanya anjlok sehingga sering dibuang begitu saja oleh warga. Saat itulah pasokan bunga mawar melimpah dan Wahyuni dan ibu-ibu kreatif lainnya mengolah bunga mawar menjadi sirup.
Cara membuat minuman segar dari bunga mawar ini, dijelaskan wahyuni, ternyata juga sangat mudah. Pertama, ambil bagian kelopak bunga dan pisahkan dari tangkainya. Setelah dicuci bersih, rebus bunga mawar tersebut selama 30 menit atau hingga warna bunga yang merah berubah menjadi putih.
Setelah ditiriskan, ambil bagian airnya yang sudah berwarna merah dan rebus ulang selama 30 menit. Jika sudah mendidih, masukkan gula secukupnya. Dalam kondisi panas, langsung kemas sari bunga mawar tersebut agar tidak tercampur bakteri. “Bila ingin langsung diminum, minuman segar dari bunga mawar ini juga bisa disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin,” terang Wahyuni.
Jika ingin membuat sirup, kita hanya tinggal menambahkan kelopak bunganya saja agar lebih kental. Sama dengan bunga Rosela atau bunga bahan sirup lainnya. Rasa minuman dari bunga mawar ini sangat nikmat dan menyegarkan. Tak hanya itu saja, berdasarkan sejumlah literatur sari bunga mawar ini juga berkhasiat untuk menjaga kecantikan kulit khususnya bagi para wanita.
Namun Wahyuni mengaku karena keterbatasan modal, hasil produksi sari bunga mawar baru sedikit. Selama ini untuk pemasaran minuman sari bunga mawar, para petani di lereng Gunung Wilis hanya di wilayah Kecamatan Sawahan saja atau dijual untuk oleh-oleh para wisatawan yang kebetulan berkunjung ke obyek wisata air terjun Sedudo.
Kendati demikian, warga mengaku, dengan diolah menjadi minuman segar, mereka bisa meraup keuntungan berlimpah meski harga bunga mawar sedang anjlok. Sebagai perbandingan, saat musim ziarah ke makam, harga bunga mawar hasil panen petani biasanya dapat dijual hingga 100 ribu rupiah perkilogram.
“Tapi kalau sudah tidak musim ziarah, harga bunga mawar biasanya anjlok tinggal Rp 2 ribu saja. Setelah diolah menjadi minuman segar seperti ini, petani masih mendapat keuntungan per kilogramnya rata-rata Rp 50 ribu,” pungkas Wahyuni. [ristika]

Tags: