Dibantu Tenda, PKL Benpas Korban Kebakaran Langsung Jualan

Wali kota Mas”ud Yunus didampingi Kepala Bappeko saat menyerahkan bantuan tenda kepada PKL Benpas korban kebakaran. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
PKL Benpas korban kebakaran beberapa waktu lalu akhirnya bisa bernafas lega. Karena Wali kota Mojokerto memberi mereka tenda yang bisa digunakan para PKL berdagang kembali sambil menunggu penyelesaian tempat penampungan sementara.
Tenda yang dibagikan Wali kota itu merupakan pemberian Bank Danamon melalui Yayasan Danamon Peduli, lewat program Corporate Social Responsibility (CSR).
Ditemui Wali Kota Mas’ud Yunus di ruang kerjanya, bersama Kepala Bappeko Mojokerto Harlistyati, Yayasan Danamon Peduli yang di wakili oleh Cluster Manager Area Kediri Notrizaldi melakukan Mou dalam bentuk serah terima hibah bantuan.
Empat tenda bahan pasaroil berukuran masing-masing 2,5 meter x 10 meter tersebut langsung dirangkai bersama-sama para pedagang PKL Benteng Pancasila di lokasi kebakaran yang sementara digunakan berdagang. Setelah tempat relokasi sudah dibangun di sebelah rel kereta api, tenda tersebut akan dipindahkan ke tempat relokasi.
Wali kota yang akrab disapa Kiai Ud itu dihadapan para PKL menuturkan bahwa pihaknya sangat berterima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Bank Danamon yang telah memberikan CSR nya kepada Pemkot Mojokerto.
“Kita butuh peran serta dari seluruh elemen masyarakat yang secara cepat tanggap terhadap bencana yang ada di Kota Mojokerto. Hal ini sangat diperlukan agar para pedagang dapat beraktifitas kembali dan dapat meningkatkan roda perekonomian,” tuturnya.
Kiai Ud memberikan motivasi dan semangat kepada para pedagang agar terus berdagang dan tidak putus asa menghadapi musibah.
“Sebab yang namanya perut itu tidak bisa disemayani. Kalau beli baju bisa ditunda, tapi kalau makanan sehari harus terisi. Kalau tidak ada harus mencari uang untuk bisa makan. Bapak Ibu harus terus semangat berdagang, harus terus beraktifitas,” tutur Kiai Ud kepada para pedagang.
Kiai Ud mewujudkan aspirasi para pedagang yang berkeinginan direlokasi di sebelah selatan jalan. “Dulu yang rencananya akan kita relokasi di Kedungsari itu tidak jadi. Saya menghormati aspirasi Bapak Ibu pedagang. Tentunya untuk membangun relokasi harus mengikuti prosedur aturan. Kita ambilkan dana dari Perubahan APBD yang sekarang baru disahkan Pemerintah Provinsi. Begitu disyahkan akan kita alokasi dana kurang lebih setengah milyar,” jelasnya.
Wali Kota berharap tahun ini sudah selesai prosesnya. “Maksimal bulan Desember sudah harus bisa ditempati relokasinya. Kalau nanti disana sudah ditempati ini harus kosong. Jika sudah kosong tahun 2018 ini akan kita bangun dengan dana DAK kurang lebih 7 milyar dan akan menjadi pasar yang representatif, yang menjadi kebanggaan warga Kota Mojokerto,” pungkas Wali kota. [kar]

Tags: