Diberi Menu Spesial, Jadi Indikasi Kesejahteraan Satwa Tetap Terjaga


Para pengunjung beserta jajaran direksi PDTS KBS merayakan dan menyaksikan langsung ulang tahun ke-32 tahun kuda nil kerdil bernama Devi, Rabu (15/3) kemarin. [gegeh bagus setiadi]

Koleksi KBS Rayakan Ultah ke-32 Tahun
Kota Surabaya, Bhirawa
Selamat ulang tahun…Devi. Selamat ulang tahun…Devi. Lantunan lagu tersebut bukan ditujukan kepada seseorang yang merayakan hari lahirnya. Melainkan ditujukan pada satwa koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS)  yakni kuda nil kerdil bernama Devi.
Tepat 15 Maret 2017 kemarin, Devi genap berusia 32 tahun. Satwa yang memiliki sifat pemalu ini awalnya tampak ragu memperlihatkan batang hidungnya dalam kolam. Ya, satwa dengan nama latin Pygmy Hippopotamus (Choeropsis liberiensis) ini memang gemar berendam dalam air. Hanya pada waktu makan saja ia muncul ke permukaan di dalam kandang seluas 5×15 meter ini.
Sekujur tubuhnya tampak mengkilap yang menandakan hidupnya tidak bisa jauh dari air. Sesekali membuka rahangnya yang lebar itu kepada setiap pengunjung yang melihatnya. Kemarin, keberadaan Devi diistimewakan dengan memberikan makan spesial untuknya. Makanan tersebut berupa wortel, kacang panjang, pisang yang tertata rapi di atas papan kayu.
Ketika sajian didekatkan oleh perawat kuda nil, Devi pun langsung muncul ke permukaan dan melahap makanan spesial yang telah ditata layaknya tumpeng itu. Tanpa malu-malu lagi Devi yang berhabitat di hutan sekunder ini menyantap menu spesialnya.
Perayaan ulang tahun Devi ini pun menyedot perhatian pengunjung KBS. Terutama anak-anak yang pada saat itu berkunjung di kebun binatang tertua di Indonesia Timur ini. Anak-anak yang mayoritas masih duduk di bangku TK ini pun menyaksikan lahapnya kuda nil kerdil dalam menyantap menu spesialnya.
“Wah, ternyata makannya lahap benar ya. Baru tahu kuda nil ini kalau lagi makan,” cetus Ardiansyah, salah satu pelajar TK yang tengah menyaksikan perayaan ulang tahun kuda nil kerdil ini.
Perawat kuda nil kerdil, Hata Renaldi mengungkapkan perawatan satwa yang hidupnya lebih sering berendam di air ini tidak seberapa susah untuk pemberian makanan. “Cukup dengan rumput, sayur mayur, dan juga buah-buahan,” katanya di sela memberikan pengetahuan kepada para pengunjung KBS yang menyaksikan secara langsung.
Hata menjelaskan, Devi lahir di Singapura pada 1985 lalu. Ketika berusia dua tahun, Devi dipindahkan ke KBS sebagai fresh blood agar tidak ada perkawinan sedarah. Selama hidup di kandang KBS, Devi memiliki hampir sepuluh keturunan. “Selama di KBS sudah memiliki anak sekitar 10. Dari keturunannya itu, 3 ada di KBS dan sisanya dikirim ke LK (Lahan Konservasi) lainnya,” jelasnya.

Tags: