Dibuat dari Susu Kedelai, Tak Perlu Khawatir Lemak Berlebih

12-Mayones-Full-NabatiKota Surabaya, Bhirawa
Ada alternatif baru bagi penggemar mayones yang tidak ingin mengalami kegemukan. Ya, pelengkap makanan yang umumnya dibuat dengan bahan baku lemak hewani itu kini telah ada versi nabatinya. Dengan bahan baku full nabati, terbukti mayones garapan empat mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM) Surabaya ini lebih rendah lemak dan ramah terhadap tubuh.
Sepiring tempe, tahu, kentang goreng dan salad sudah tersaji di meja laboratorium teknologi pengolahan pangan. Siapapun boleh mencoba, namun tidak lengkap rasanya jika mencicipi tanpa mayones yang sudah disiapkan di tengah-tengah makanan itu. Ada rasa  manis, asam dan pedas.
Mayones tiga rasa itu bukan mayones pasaran yang mudah didapatkan dengan membeli. Tetapi, di laboratorium itulah empat mahasiswa Fakultas Pertanian Jurusan Teknologi Pangan menciptakan mayones vegetarian. Mereka adalah  Betsi Gisela, Maria Angeline, Sheila Marsalita dan Anita Angkadjaja.
Sheila mengatakan, bahan baku mayones ini full dari nabati, seperti minyak sawit, susu kedelai, tepung pati dan bubuk mustard yang termodifikasi. Biasanya, mayones di pasaran itu terbuat dari minyak hewani, kuning telur dan tepung pati. Dari bahan-bahannya sudah dapat diketahui, nabati jauh lebih rendah lemak. Perbandingannya, lemak mayones nabati hanya 40 sampai 45%, sedangkan mayones hewani bisa sampai 75-80%. “Jadi bagi yang gemuk tidak perlu khawatir akan semakin gemuk,” kata dia.
Keunggulan lainnya, mayones nabati juga aman dikonsumsi ibu hamil. Sebab, dalam prosesnya semua bahan baku tidak mentah. Berbeda dengan mayones hewani yang menggunakan telur mentah. Sementara dalam telur mentah itu terkadang terdapat bakteri yang tidak baik untuk pencernaan.
Cara membuat pelengkap hidangan ini ternyata cukup mudah. Maria angela menjelaskan tahap demi tahap yang tak memakan waktu lama. Mulanya, minyak sawit dan susu kedelai dicampur menggunakan mixer selama 1,5 sampai 2 menit. Setelah itu, tepung pati yang berfungsi untuk pengental dan penyetabil dicampur agar minyak tidak terpisah lagi dengan susu kedelai. Agar mayones lebih nikmat, dia tak lupa menambahkan bubuk mastard, air cuka, gula dan garam. “Kalau ingin pedas, berarti ditambah juga dengan cabai,” kata dia.
Meski prosesnya terkesan mudah, kegagalan sempat terjadi berulang-ulang saat mengawali pembuatan mayones ini. Karena itu, penelitian ini berlangsung cukup lama, yakni sejak Oktober 2013 lalu. “Yang paling susah itu kan mengukur agar campuran minyak dan kedelai dapat seimbang. Agar minyak yang masa jenisnya lebih rendah tidak terangkat,” tutur dia.
Dosen pembimbing penelitian ini, Thomas Indarto Putut Suseno mengakui orisinalitas karya mahasiswanya. Sejauh ini, mayones telah menjadi tren baru makanan modern. Namun tidak ada alternatif bagi para penggemar vegetarian yang ingin juga mencicipinya. “Sebenarnya ini mudah sekali dibuat oleh siapapun. Yang penting takarannya pas dan tidak malas membuatnya. Sama seperti membuat selai, siapapun pasti bisa membuat, tapi kan kita lebih memilih membeli karenalebih praktis,” ungkap dia.
Thomas mengatakan, makanan telah menjadi gaya hidup yang terus mengalami perkembangan. Namun, ada hal yang harus diperhatikan dari pada sekadar mengonsumsi makanan enak, yaitu kesehatan. Karena itulah, bahan baku makanan harus diperhatikan. “Boleh mengikuti gaya hidup. Tapi tetap harus sehat. Mayones vegetarian ini contohnyan” pungkasnya. [tam]

Tags: