Dicari Presiden Bisa Lunasi Utang

Untitled-2 copyOleh :
Agus Samiadji
Wartawan Anggota  PWI Jatim

Pada tanggal 9 Mei 2014 lalu, KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum) menetapkan pemilihan calon presiden dan wakil presiden masa bhakti 2014 – 2019. Pemilihan calon presiden Prabowo Subiyanto dan Wapres Hatta Rajasa dalam pemilihan mendapat nomor urut 1, Capres Joko Widodo (Jokowi) dan cawapres Yusuf Kalla mendapat nomor urut 2.
Pemilihan capres dan cawapres tahun 2014 ini memang sangat istimewa dan baru kali ini pemilihan capres dan cawapres di Indonesia diikuti oleh hanya dua pasangan. Dengan dua calon saja, maka memudahkan rakyat untuk memilihnya. Karena bisa mendengar dan memikirkan tentang visi dan misi dari kedua capres dan cawapres yang akan bertarung dalam pemilihan presiden dan wakil presiden. Pemilihan umum paling menentukan arah tujuan dan pembangunan bangsa Indonesia. Pemilihan presiden dan wakil presiden dalam era demokrasi kali ini adalah sangat penting artinya bagi bangsa Indonesia khususnya rakyat yang punya kedaulatan penuh.
Harapan saya, rakyat harus sangat teliti dan berhati-hati memilih capres dan cawapres. Rakyat jangan salah pilih, jangan terpengaruh dengan berbagai iming-iming dan politik uang, seperti yang terjadi pada pemilihan umum legislatif 9 April 2014 yang lalu. Karena, presiden dan wakil presiden terpilih 9 juli 2014 nanti adalah sangat menentukan, agar bisa membawa perubahan keadaan yang lebih baik dari pemerintahan sebelumnya.
Sebenarnya, permintaan rakyat itu, sangat sederhana dan tidak muluk-muluk, tidak neko-neko, agar indonesia bisa murah sandang, pangan dan papan. Pendidikan gratis dan terjangkau, kesehatan gratis dan mencari pekerjaan mudah, sehingga mengurangi pengangguran serta kemiskinan.
Visi dan Misi Sangat Baik
Kalau melihat, mendengar dan menyaksikan lewat media cetak, radio dan televisi visi dan misi dari kedua capres dan cawapres Prabowo dan Hatta Rajasa serta Jokowidodo serta Yusuf Kalla semua sangat baik. Antara lain sumber daya alam, kekayaan alam, laut, migas dikelola untuk kemakmuran rakyat.
Memperdayakan masyarakat, ketahanan pangan yang mandiri. Pendidikan dan kesehatan murah dan gratis, membantu petani dan nelayan serta meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran dan kemiskinan, dll. Harapan saya semoga janji-janji yang manis, para capres dan cawapres bila terpilih agar melaksanakan dengan konsekuen serta melaksanakan amanah rakyat. Selain itu mengurangi ruang gerak para korupsi yang dilakukan oleh elit politik, birokrasi dan pemangku kekuasaan. Bahkan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) memberikan buku putih pencegah dan pemberantasan korupsi.
Harus Lunasi Utang
Dari visi dan misi capres dan cawapres Prabowo Subiyanto dan Hatta Rajasa serta Jokowi dan JK tersebut masih belum lengkap karena para capres dan cawapres belum ada yang berani “kita akan melunasi utang luar negeri”. Melunasi utang luar negeri sangat penting, agar kita bisa lebih cepat membangun segala bidang dan mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Karena sampai dengan akhir pemerintahan SBY – Budiono, utang Indonesia masih besar. Menurut keterangan dari Kementerian Keuangan, kalau pada akhir tahun 2006 utang pemerintah U$132,688 miliar dollar, sampai Juni 2013 naik menjadi U$257,980 miliar dollar. Hal tersebut terjadi peningkatan sebesar 94%. Kalau Indonesia berpenduduk 240 juta orang, maka setiap warga harus menanggung utang U$1.000,- Dirjen Pengolahan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan, Senin, 28 Oktober 2013 menerangkan bahwa utang Indonesia posisi September 2013 sudah mencapai Rp 2.274 trilyun. Utang Indonesia diperkirakan akan naik terus sesuai dengan kebutuhan untuk keperluan pembangunan infrastruktur dan lain -lainnya. Menurut keterangan dari TV swasta utang Indonesia sampai Mei 2014 sudah mencapai Rp 2.440 trilyun.
Presiden SBY dalam pertemuan dengan Financing For Development di New York AS September 2005, saat satu tahun SBY menjabat menyatakan bahwa pengurangan utang secara signifikan adalah kebutuhan riil. Apalagi bagi negara sedang berkembang, bahkan bagi negara yang berpenghasilan menengah. Namun kenyataannya Presiden SBY lupa dengan kesibukan menata dalam memasuki era demokrasi sehingga utang bertambah besar. Karena itu, tugas berat bagi presiden dan wakil presiden terpilih tahun 2014, akan menanggung beban hutang yang besar. Para capres dan cawapres yang bertarung dalam pemilihan presiden dan wakil presiden sibuk dengan berbagai strategi dengan jurus agar mendapat simpati oleh rakyat. Capres Prabowo dan cawapres Hatta didukung oleh partai Gerindra, Golkar, PAN, PKS, PBB, PKS, ratusan organisasi massa dan ribuan relawan. Sedangkan Capres Jokowi dan JK didukung oleh PSI-P, PKB, Nasdem, Hanura, PKPI serta ratusan organisasi massa dan ribuan relawan. Kedua capres dan cawapres juga didukung oleh para ulama, para kyai pondok pesantren.
Ketua Tim Pemenangan Prabowo – Hatta diketuai oleh Machfud MD, dibantu raja dangdut Roma Irama. Sementara Jokowi – JK dengan jubir Anis Baswedan Rektor Universitas Paramadina, Khofifah Ketua Umum Muslimat NU, dan yang mengejutkan adalah Menteri BUMN Dahlan Iskan pemenang konvensi capres Demokrat mendukung Jokowi dan JK. Dukungan para kyai Kampung Kabupaten Pasuruan, KH Hasyim Muzadi Mantan Ketua PB NU, Letjen Ruhut Panjaitan satu tokoh Golkar mendukung Jokowi-JK. Capres Jokowi dengan jurus blusukannya, serta cawapres JK dengan jurus safari keliling nusantara menggalang relawan untuk menarik simpati rakyat. Maklum JK adalah Ketua Dewan Masjid dan Ketua Umum PMI banyak pendukungnya.
Sementara Capres Prabowo Subiyanto dengan strategi militer mendekati pensiunan TNI dan Polri. Sementara cawapres Hatta Rajasa menggalang kader dan relawan yang sangat fanatik, PKS Anis Matta berjuang untuk mendukung Prabowo. Namun, semua itu kita serahkan kepada rakyat yang punya kedaulatan dan menentukan siapa jadi presiden dan wakil presiden 2014. Yang sangat penting agar KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara agar jujur dan adil, agar pemilihan capres dan cawapres bisa aman dan kondusif serta fair.

————- *** ————-

Rate this article!
Tags: