Didampingi Dokter, Arumi Dilantik Jabat Ketua TPP PKK Saat Ultah ke-25

Pelantikan dan Sertijab Arumi Bachsin sebagai Ketua TP PKK Jatim di Gedung Negara Grahadi bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-25, Selasa (19/2) dihadiri oleh Ketua TP PKK Pusat Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, Gubernur Khofifah dan Ketua TP PKK Jatim (demisioner) Dra Hj Nina Soekarwo.

(Gubernur Khofifah Berharap PKK Berjalan Seiring Pemprov Jatim)
Pemprov Jatim, Bhirawa
Sehari setelah dirawat di RSIA Kendangsari Surabaya lantaran mengalami keguguran, Arumi Bachsin terlihat kembali bersemangat saat kemarin dilantik menjadi Ketua TP PKK Jatim. Kendati sudah lebih sehat, dalam kesempatan itu Arumi masih harus didampingi dokter selama proses pelantikan berlangsung oleh Ketua TP PKK Pusat Erni Guntarti Tjahjo Kumolo dan Gubernur Jatim Dra Hj Khofifa Indar Parawansa MSi.
Dalam sambutannya Gubernur Jatim Dra Hj Khofifah Indar Parawansa MSi menekankan pentingnya verifikasi dan validasi data dalam pencapaian pelaksanaan 10 Program Pokok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di seluruh kabupaten/kota di Jatim.
“Semua program pokok PKK tersebut merupakan program prioritas, hanya penajamannya yang harus disesuaikan dengan potensi dan permasalahan yang ada di daerah dan dijadikan sebagai strategi khusus untuk menyelesaikannya,” ujar Khofifah saat memberikan sambutan di acara Pelantikan dan Sertijab Ketua TP PKK Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Gubernur Khofifah yang juga menjabat sebagai Ketua Pembina TP PKK Jatim ini menjelaskan, selain harus menguasai data, PKK juga harus bersinergi dengan OPD untuk menyesuaikan program-program pemerintah yang ada. Seperti halnya tentang stunting yang terdapat di sebelas kabupaten di Jatim. Melihat kondisi itu, Gubernur Khofifah berharap kepada Ketua TP. PKK Kabupaten/Kota bisa lebih fokus untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Ketua TP PKK bisa memfokuskan 10 Program Pokok PKK di lini kesehatan dan dikoordinasikan dengan dinas kesehatan daerah, dinas kesehatan provinsi, TP PKK Provinsi. Karena permasalahan stunting merupakan permasalahan nasional,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga menyinggung soal tingginya jumlah tenaga kerja wanita (TKW) di Jatim. Pahlawan pengumpul devisa tersebut berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Malang, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, serta Kabupaten Blitar.
Melihat kondisi tersebut, Gubernur Khofifah berharap agar persoalan tersebut bisa ditangani lebih spesifik. Apalagi persoalan tersebut menyangkut beberapa permasalahan, seperti pengasuhan anak serta masalah kesehatan anak akibat ditinggalkan orang tua.
“Apabila tidak ada pengasuhan dari keluarga, maka TP. PKK kabupaten harus mengusahakan pengasuhan anak pendamping agar anak-anak tersebut mendapat jaminan hidup yang sehat,” terangnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, bahwa saat ini banyak sekali Ketua TP. PKK kabupaten/kota yang tergolong kaum milenial. Sehingga diharapkan, mereka bisa lebih mudah merangkul kaum milenial untuk menjalani gaya hidup yang sehat. “Mereka bisa mengajak kaum milenial untuk hidup sehat dengan cara yang lebih bersahabat dan dengan cara yang halus sesuai dengan bahasa mereka,” ungkapnya.
Salah satu contoh intervensi untuk hidup sehat, menurut Gubernur Khofifah adalah menjaga kesehatan reproduksi remaja (KRR). Hal tersebut diminta untuk tidak dianggap sebagai hal sepele. Karena dengan tidak terjaganya KRR tersebut bisa menimbulkan berbagai permasalah, seperti masalah kehamilan, kelahiran anak yang tidak diinginkan, serta persoalan HIV/AIDS.
Sementara itu, selain pelantikan, Arumi juga mengikuti prosesi serah terima jabatan dengan demisioner Ketua TP PKK Jatim Dra Hj Nina Soekarwo MSi atau yang akrab disapa Bude Karwo. Tim kesehatan yang mendampingi Arumi antara lain Direktur RSIA Kendangsari, satu dokter dan satu perawat. “Jadi hari memang ini jauh lebih fit. Tapi ya gitu memang tidak boleh diforsir, harus ada bedrest sedikit. Kondisinya saya, kalau yang saya rasakan sudah jauh lebih baik,” kata Arumi kepada wartawan, Selasa (19/2).
Pada kesempatan yang sama, hari pada saat pelantikan itu juga menjadi hari bahagia bagi istri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak. Arumi tengah merayakan moment ulang tahunnya yang ke-25. Dia pun mendapat kejutan ulang tahun dari Gubernur Khofifah, Emil Dardak, hingga para anggota PKK se-Jatim. Di sela pelantikan, Arumi mendapat kue lengkap dengan lilinnya. “Responnya yang pasti kaget. Beneran nggak tahu, nggak enak karena ada ibu ketua umum, kemudian ada bu gubernur, jadi itu yang membuat lebih deg-degan gitu, karena disaksikan sama bosnya saya,” imbuh Arumi.
Di usianya yang telah menginjak 25 tahun, ibu dari dua orang anak itu berharap bisa menjadi pribadi yang lebih dewasa. Arumi mengakui jika dirinya masih sering bertingkah kekanak-kanakan.”Harus semakin dewasa. Kadang pecicilannya masih ada. Sisi anak-anaknya juga masih ada. Harapannya semakin lama bisa semakin menyesuaikan dengan usia,” pungkas Arumi.
Usai dilantik Arumi mengaku akan mengambil langkah awal dengan melaksanakan 10 Program Pokok PKK sesuai Nawa Bhakti Satya. Di singgung soal susunan pengurus TP PKK Jatim, Arumi mengaku dirinya tidak akan merubah terlalu banyak pengurus yang ada. “Susunan kepengurusan TP. PKK. Provinsi Jatim saat ini perlu dipertahankan, karena telah memperlihatkan soliditas dan prestasi sampai tingkat nasional,” ungkapnya. [tam]

Tags: