Didatangi 3.000 Tamu Undangan, Rektor PTN Jadi Penerima Tamu

7-resepsi-pernikahan-m-nuh2-(iin)Resepsi Pernikahan Puteri Tunggal Mendikbud
Kota Surabaya, Bhirawa
Hanya sekali dalam seumur hidup Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI M Nuh dapat menggelar pesta pernikahan puteri tunggalnya. Meski siang harinya Nuh masih disibukkan dengan berbagai tugas negara jelang Ujian Nasional (UN), rona bahagia tetap saja memancar dari paras wajah M Nuh sebagai orangtua mempelai.
Antrian panjang kendaraan para tamu memadati ruas jalan menuju tempat parkir gedung Graha Samudra, Bumimoro, Surabaya, Sabtu (5/4) malam.  Saat akan menemui pintu masuk, antrian para tamu juga tak kalah penuh sesak. Animo para undangan pernikahan Rachma Rizky R dan Berto Mulia Wibawa ini dalam sekejap melupakan cuaca malam minggu yang saat itu tampak mendung.
Bulan di langit memang tak sedang cerah, namun di dalam gedung resepsi, suasananya terlihat begitu ceria. Undangan yang hadir tidak hanya disambut oleh keluarga mempelai. Sejumlah rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) juga tampak begitu ramah menyambut hadirnya para tamu. Mereka menggunakan setelan jas hitam ditambah dasi merah muda, didampingi istri masing-masing yang menggunakan kebaya berwarna merah muda pula.
Beberapa rektor tersebut antara lain, Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Muchlas Samani, Rektor UIN Sunan Ampel (UINSA) Prf Abdul A’la, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Fasichul Lisan dan tak ketinggalan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Triyogi Yuwono. “Kita di sini menjadi penerima tamu karena kita adalah sahabat Pak Nuh,” kata Rektor UINSA Surabaya Prof Abdul A’la.
A’la berharap dengan kedatangan para sahabat-sahabat M Nuh, semakin banyak doa terucap untuk keluarga dan kedua mempelai. “Mudah-mudahan menjadi pasangan yang abadi,” ungkap dia.
Dari 3.000 undangan yang hadir, tampak pula sejumlah pejabat dari Pemprov Jatim dan sejumlah kepala daerah ikut menghadiri acara itu. Di antaranya ialah Gubernur, Wakil Gubernur, Sekdaprov dan mantan Sekdaprov Jatim Jatim. Selain itu, beberapa kepala daerah yang hadir seperti Bupati Probolinggo, Bupati Wakil Bupati Sidoarjo, Bupati dan mantan Bupati Lamongan, Bupati Banyuwangi dan Bupati Tuban. Ada lagi, Bupati Gresik, dan KH Syukri dari Ponpes Gontor juga hadir dengan menggunakan kursi roda.
“Hari ini, semua orang bahagia. Kita berharap Pak Nuh dapat segera jadi kakek,” kata Gubernur Jatim Dr H Soekarwo SH, MHum. Soekarwo berharap kedua pasangan dapat berbahagia dan segera mendapat momongan yang sudah lama ditunggu-tunggu M Nuh.
Usai acara, M Nuh mengaku lega dengan suksesnya resepsi tersebut. “Alhamdulillah, saya bersyukur karena tidak semua orangtua bisa mengantarkan putera-puterinya menunaikan pernikahan,”kata mantan Menkominfo itu.
Menurutnya, setiap orang ingin mempunyai warisan generasi yang baik, tak terkecuali dia. Dia berharap anak dan menantunya bisa melanjutkan karirnya sebagai dosen. Hal itu sangat mungkin karena saat ini Rachma sedang menyelesaikan kuliah S2 di program Computer Science and Communication Engineering University of Duisburg-Essen, Jerman. Rencananya Rachma akan menjadi dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Sementara suaminya Berto, pascalulus dari Pasca Sarjana IPB kini mengajar di ITS. “Mereka jadi guru dan dosen. Alhamdulillah jadi bisa meneruskan. Syukur-syukur kalau bisa berkembang, yang penting jadi orang baik,”harapnya.
Berto diakui Nuh adalah menantu yang memenuhi kriterianya. “Saya simple dan sederhana saja. Kalau agamanya cocok, keduanya sama-sama senang, lihat lahir batin juga bagus. Tidak harus apa-apa,”katanya.
Untuk memantapkan hati  sebelum menerima lamaran Berto, Nuh lebih dulu melakukan salat istikharah.  Agar pernikahan puterinya ini langgeng, Nuh berpesan agar mereka selalu melakukan salat berjamaah setiap saat, salat dhuha dan salat malam. “Jangan sampai tidak ada hari tanpa pembacaan ayat suci Al Quran dan shalawat. Nabi Adam saja, waktu nikah, mas kawinnya shalawat,”katanya.
Sehari sebelum melangsungkan resepsi, pasangan ini melangsungkan ijab kabul secara sederhana di kediaman mempelai perempuan, Jalan Rungkut Asri Utara 3-5, Kecamatan Rungkut, Surabaya. Nuh menikahkan sendiri puteri semata wayangnya, dibantu petugas pencatat nikah dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Rungkut, Suwardi. Mempelai pria, Berto menyerahkan perhiasan emas 44,14 gram sebagai mas kawin. [tam]

Tags: