Didominasi Bahan Baku Penolong, Impor Turun

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim merilis nilai ekspor Januari 2016 mencapai USD 1.313,67 juta atau naik 5,35 persen dibanding ekspor Desember 2015 yang mencapai USD 1.247,01 juta. Sedangkan, nilai impor Jatim pada Januari 2016 mencapai USD 1.433,28 juta atau turun 6,10 persen dibanding impor Desember 2015 yang mencapai USD 1.526,32 juta.
Dalam kesempatan ini, Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono mengatakan, impor Jatim pada Januari 2016 didominasi bahan baku penolong untuk industri sebesar 75.46 persen diikuti barang konsumsi 15,39 persen dan barang modal 9,15 persen.
“Artinya Jatim terus berusaha menurunkan impor bahan baku penolong untuk industri. Jatim sedang berusaha memanfaatkan bahan baku lokal untuk industri,” katanya, Senin (15/2)
Selama Januari 2016 impor non migas Jatim didominasi oleh mesin-mesin/ peralatan mekanik sebesar 153,25 juta dollar AS, diikuti gandum-ganduman  123,42 juta dollsr AS, besi dan baja 120,87 juta dollar AS. Plastik dan barang dari plastik  85,85 juta dollar AS, serta bungkil industri makanan 54,66 juta dollar AS.
Sedangkan nilai impor Jatim pada Januari 2016 sebesar 1,433 miliar dollar AS atau turun 6,10 persen dibanding impor Desember 2015 yang mencapai 1,526 miliar dollar AS. Sementara itu apabila dibandingkan dengan Januari 2015, nilai Impor Jatim pada Januari 2016 turun  20,53 persen.
Impor migas Jatim pada Januari 2016 sebesar 153,41 juta dollar AS atau turun 33,34 persen dibanding impor migas Desember 2015 yang mencapai 230,14 juta dollar AS. Sedangkan terhadap Januari 2015 nilai impor migas Jatim Januari 2016 turun 60,86 persen.
Untuk impor non migas Jatim pada Januari 2016 mencapai 1,279 miliar dollar AS atau turun 1,26 persen dibanding impor non migas Desember 2015 yang mencapai 1,296 miliar dollar AS. Apabila dibandingkan dengan periode Januari 2015, nilai impor non migas Jatim pada Januari 2016 turun 9,34 persen.
Sementara, nilai ekspor Jatim bulan Januari 2016 mencapai 1,314 miliar dollar AS atau naik 5,35 persen dibanding ekspor  Desember 2015 yang hanya 1,247 miliar dollar AS. Sementara itu apabila dibandingkan dengan periode Januari  2015, nilai ekspor Jatim Januari 2016 turun 26,10 persen.
Untuk nilai ekspor non migas Jatim didominasi perhiasan, permata dan emas dan menempati posisi pertama dengan nilai 256.241,34 juta dollar AS atau naik 123,82 persen dibanding Desember 2015. Sedangkan secara komulatif mulai Januari-Desember 2015 ekspor perhiasan, permata dan emas Jatim mencapai 3,290 miliar dollar AS.
Terbesar lainnya ekspor non migas Jatim adalah lemak dan minyak hewan/nabati 98,33 juta dollar AS ekspor terbesarnya ke India. Sementara ekspor kayu dan barang dari kayu 84,09 juta dollar AS ke Tiongkok.
Kemudian ikan dan udang 69,09 juta dollar AS di ekspor ke Amerika Serikat dan Malaysia. Ekspor bahan kimia organik 66,38 juta dollar AS, ekspor lainnya adalah kertas/karton, tembaga, alas kaki, perabot penerangan rumah dan mesin peralatan listrik.
Negara tujuan ekspor produk non migas Jatim yang terbesar masih ke Jepang, dengan nilai ekspor mencapai 215,36 juta dollar AS, diikuti Amerika Serikat  146,63 juta dan berikutnya Tiongkok dengan nilai ekspor 97,08 juta dollar AS.
Tujuan komoditi utama ekspor non migas ke negara-negara ASEAN  adalah ke Singapura dengan nilai ekspor mencapai 80,40 juta dollar AS, diikuti Malaysia 74,02 juta dollar AS, dan ke Thailand  25,23 juta dollar AS.
Sedangkan untuk negara Uni Eropa tujuan utama ekspor Jatim adalah ke Belanda dengan nilai ekspor 34,57 juta dollar AS atau naik 20,91 persen dibanding bulan sebelumnya. Ekspor ke Jerman 23,21 juta dan Inggris 20,15 juta dollar AS.
Ekspor migas Jatim Januari 2016 mencapai 31,81 juta dollar AS atau turun 6,25 persen dibanding ekspor migas Desember 2015 yang mencapai 33,93 juta juta dollar AS. Sedangkan terhadap Januari 2015 nilai ekspor migas Jatim pada Januari 2016 naik 15,05 persen.
Sedangkan ekspor non migas Jatim pada Januari 2016 mencapai 1,282 miliar dollar AS atau naik 5,67 persen dibanding ekspor non migas Desember 2015 hanya 1,213 miliar dollar AS. Apabila dibandingkan dengan periode Januari tahun 2015, nilai ekspor non migas Jatim pada Januari 2016 turun 26,75 persen. [rac]

Tags: