Didominasi Warna Merah, Pakaian Anak-anak Banyak Diminati

Pedagang pernak-pernik perayaan Imlek 2567 saat melayani warga yang membeli dagangannya di depan Klenteng Tjoe Tik Kiong Pasuruan, Selasa (2/2).

Pedagang pernak-pernik perayaan Imlek 2567 saat melayani warga yang membeli dagangannya di depan Klenteng Tjoe Tik Kiong Pasuruan, Selasa (2/2).

Pernak-pernik Imlek di Pasuruan Laris Manis
Pasuruan, Bhirawa
Para pedagang pernak pernik Imlek, termasuk pakaian khas Tionghoa di Kota Pasuruan ketiban rezeki dengan meningkatnya penjualan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2567.
Salah satu pedagang pernak pernik Imlek, Probo menyampaikan aksesoris Imlek sudah menunjukkan peningkatan penjualan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.
“Mendekati momentum Imlek, pernak-pernik Imlek sudah mulai diburu warga. Baik dari warga Tionghoa maupun masyarakat lokal di Kota Pasuruan,” ujar Probo pedagang di depan Klenteng Tjoe Tik Kiong Pasuruan, Selasa (2/2).
Menurutnya, selama dua hari membuka dagangannya ia mampu menjual 25-40 pernak pernik Imlek. Seperti lampion, topi, bandow, gantungan kunci maupun baju berbagai model. Semua pernak-pernik itu didominasi berwarna merah.
“Rata-rata pernak-perniknya dijual antara Rp 10-80 ribu. Khusus baju impor antara Rp 100-300 ribu karena kainnya berbahan sutera,” jelas Probo.
Dari sejumlah barang yang dijual, baju anak-anak paling laris diburu para pembeli. Dalam sehari bisa terjual 20-25 buah.
“Aksesoris semuanya banyak dicari pembeli. Tapi dari pernak-pernik Imlek itu, baju anak-anak yang banyak dicari. Mungkin saja bajunya lucu jika dipakai anak-anak kecil,” terang Probo.
Salah satu warga Kota Pasuruan, Lisa Maisa mengatakan dirinya membeli pernak-pernik Imlek untuk anaknya. Karena selain motifnya lucu, juga desainnya yang unik.
“Kebetulan saya melewati depan Klenteng. Di situ saya lihat ada pedagang menjual pernak-pernik Imlek. Setelah saya milih-milih ternyata yang bagus dan lucu itu adalah pakaian khusus anak-anak. Langsung saja membeli dua buah,” terang Lisa Maisa yang kebetulan bekerja sebagai pegawai di Kota Pasuruan. [Hilmi Husain]

Tags: