Lia Istifhama
Lia Istifhama
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 semakin dekat. Banyak figur yang mulai muncul dijagokan bakal menjadi kandidat dalam pilkada. Salah satunya Lia Istifhama yang viral dengan istilah Ning Ceria atau Suroboyo Ceria.
Banner maupun stiker mobil bertagline Suroboyo Ceria disebut paling ramai terlihat di Surabaya. Dosen sekaligus aktivis Nahdlatul Ulama (NU) tersebut cukup sering dibicarakan dalam sosial media. Ibu dua anak yang sempat mencetuskan Nawa Tirta, ternyata kini dibicarakan sebagai calon bupati Sidoarjo, ada apa?.
“Saya tahunya dari grup WA (WhatsApp). Ada yang kirim desain Sidoarjo Ceria dan menampilkan foto saya. Kaget sih, kok ternyata istilah ceria ramai begini?. Yah syukurlah, semua patut disyukuri. Itu berarti istilah ceria disukai banyak orang,” ujar Ning Lia.
Ditanya sejarah tentang istilah ceria, keponakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ini menjelaskan, bahwa itu murni dibuat oleh relawan pendukung Jokowi.
“Ada beberapa teman yang saya kenal ketika sama-sama menjadi relawan pak Jokowi. Nah, ternyata mereka ini setelah kampanye akbar, kampanye putih, di Jakarta, mempunyai inisiatif membuat slogan Suroboyo Ceria. Dua orang yang ada di balik istilah itu namanya Pak Darmanto dan Bu Megawati orang Surabaya sini,” jelas Ning Lia.
Mereka, lanjutnya, bahkan ada yang membuat logo yang memiliki beberapa falsafah. Seperti ikon Kota Pahlawan, cinta budaya, dan lima warna yang melambangkan partai di Indonesia. Hijau, Merah, Biru, Kuning, Orange. “Istilah ceria juga ada kepanjangan masing-masing,” katanya.
Ditanya soal pandangannya memperingati Hari Kemerdekaan, Lia mengatakan, Indonesia saat ini sudah merdeka. Jadi sudah seharusnya menjaga kemerdekaan dengan menguatkan nasionalisme, yaitu meneladani perjuangan pahlawan dan mensyukuri suasana kemerdekaan.
“Kita harus memperkuat rasa solidaritas dan hablum minannas dengan semua orang. Pokoe ga usah gampang gonthok gonthokan istilahnya. Tapi harus menyukai semangat seduluran agar kita tidak mudah eker-ekeran dan guyub rukun selalu,” pungkas Lia, yang kemudian dikerubuti relawan untuk berfoto bersama. [iib]
