Diduga Eksploitasi Air Berlebihan, Warga Rembang Demo

Perwakilan warga dari Dusun Balung Paren, Desa Mojoparon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan menggelar aksi diam di depan PT Mitra Alam Segar, Kamis (25/3). [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Dianggap mengeksploitasi air secara besar terhadap pengeboran air yang dilakukan oleh PT Mitra Alam Segar membuat perwakilan warga dari Dusun Balung Paren, Desa Mojoparon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan menggelar aksi diam di depan perusahaan tersebut, Kamis (25/3).
Aksi diam itu buntut dari ketidakjelasan perusahaan. Sebab selama ini, warga sudah banyak mengeluhkan dan penyampaikan ke perusahaan. Namun, tidak pernah ada tanggapan.
Perwakilan warga, M Dhofir manyatakan permasalahan itu adalah perusahaan tidak memikirkan nasib sumur air milik warga. Ia menduga, perusahaan menjadi penyebab sumur air warga kering karena pengeboran air yang dilakukan perusahaan cukup besar.
“Sudah kami sampaikan beberapa keluhan, tapi tak ada tanggapan yang serius, terkesan menyepelehkan. Memang ada kompensasi, berupa bantuan air. Tapi jumlah air yang didistribusikan tak seimbang. Imbasnya yaitu banyak warga yang kesulitan air sejak tujuh tahun terakhir,” ujar Dhofir.
Ia menjelaskan air merupakan kebutuhan primer bagi warga. Air juga menjadi kebutuhan setiap hari. Bahkan, sangking frustasinya membuat warga mengalifungsikan sumur sebagai septic tank. Warga sudah jenuh karena sumur selalu kering tidak pernah mengeluarkan air.
“Tidak ada solusi sama sekali. Mulai dari bau yang tidak sedap hingga merusak tanah- tanah yang ada di sekitar pemukiman warga. Sehingga kami menggelar aksi diam ini,” kata Dhofir.
Karena itu, perusahaan diharapkan bisa segera mengambil sikap untuk menyelesaikan permasalahan ini. Menurutnya, warga hanya meminta keadilan dan semua kebutuhan warga ini dipenuhi.
Pantauan dilokasi, kritikan beragam kecaman disampaikan warga melalui tulisan. Yakni, Aksi Diam Melawan Kesewenangan, Keadilan Tidak Akan Pernah Terjadi Ketika Perwakilan Kami Kau Beli.
Ada kecaman lainnya yaitu Kau Rampas Air Bersih Kami, Terasing di Negeri Sendiri, Limbahmu Tak Seharum Nama Besarmu serta masih banyak lagi. Aksi diam warga dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Sementara itu, sejumlah wartawan hendak meminta klarifikasi dari pihak perusahaan, namun Satpam yang berjaga menyampaikan kalau pihak manajemen belum ada di kantor. “Maaf pak, Manejemen HRD dan Humas belum dikantor,” ucap kata salah satu satpam uang ikut berjalan di depan perusahaan. [hil]

Tags: