Diduga Proyek PT Lapindo , Warga Kesamben Tolak Pengeboran

Spanduk penolakan rencana pengeboran PT Lapindo yang di bubuhi tanda tangan warga terpasang di depan rumah warga Dusun Kedondong, Desa Blimbing, Kesamben, Jombang, Selasa pagi (03/04). [arif Yulianto/ Bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Rencana pengeboran yang diduga akan di lakukan oleh PT Lapindo di Dusun Kedondong, Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang mendapatkan penolakan dari warga setempat.
Ratusan warga Desa Blimbing membubuhkan tanda tangan di atas spanduk penolakan yang terpasang di depan salah satu rumah warga, Selasa (03/04).
Pantauan di lapangan, spanduk berisi penolakan yang di bubuhi tanda tangan ratusan warga tersebut di kabarkan di lakukan pada Senin malam (02/04). Warga menolak rencana pengeboran tersebut karena mereka trauma dengan kejadian pengeboran oleh PT Lapindo di Sidoarjo yang mengakibatkan munculnya semburan lumpur.
“Warga menolak, agar Lapindo Gas tidak mengebor di desa kami. Karena takutnya seperti Lapindo di Sidoarjo nanti, itu saja,” kata Doni (30), warga setempat saat di wawancarai Bhirawa, Selasa pagi (03/04).
Warga mengaku mengetahui informasi dari pihak desa tentang nama pihak yang akan melakukan pengeboran di desa mereka adalah PT Lapindo. Menurut Doni, ia mendengar hal tersebut sekitar dua bulan terakhir.
“Tapi pihak Lapindo belum datang ke kita,” tandas Doni.
Ia menyatakan, semua warga sekitar 400 orang seluruhnya menolak rencana pengeboran. Doni bahkan mengatakan, penolakan tersebut di lakukan tanpa syarat apapun.
” ‘Nggak’ ingin apa-apa, ingin menolak saja pak, kami ingin tidak ada pengeboran di desa kami,” tandasnya.
Senada dengan Doni, warga lainnya, Khoirul (38) menambahkan, trauma peristiwa semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo menjadi alasan warga menolak rencana pengeboran tersebut. Khoirul juga menambahkan, jarak antara pemukiman warga dengan rencana titik pengeboran kurang dari 500 meter.
“Pembebasan tanahnya kan sudah di lakukan, kalau jarak titiknya dengan rumah warga sekitar 200 meter,” tambah Khoirul.
Sementara itu, Abdul Jalil, Kepala Dusun (Kasun) setempat membenarkan adanya aksi penolakan warganya terhadap rencana pengeboran itu. Informasi soal PT Lapindo telah melakukan komunikasi kepada pihak desa setempat pun di benarkannya. Namun ia belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait aksi penolakan warganya tersebut.(rif)

Tags: