Diduga Sungai Sidoarjo Tercemar, Buaya Dekati Pemukiman

BuayaSidoarjo, Bhirawa
Kasus munculnya buaya di Kali Porong beberapa hari terkahir dan sempat menggegerkan  warga RT 24 RW 12 Dusun Awar-awar Desa Tambakrejo Kec. Krembung terus menimbulkan spekulasi akan dampak lumpur lapindo.
Berbagai dokumen temuan terkait terkominasinya air di sungai Porong juga bisa ditemukan di internet. Penelitian serupa telah dihasilkan sejak 2007 menunjukkan kandungan logam berat mencemari kawasan di sekitar semburan Lapindo
Lumpur tidak saja mencemari air namun sudah mengkontaminasi tubuh ikan termasuk buaya yang berpindah lokasi menjauh dari kawasan muara.
Tarzan Purnomo (2014) menunjukkan logam berat telah menyebar di kawasan pertambakan dan sungai di wilayah timur area semburan lumpur Lapindo. Lumpur tidak saja mencemari air namun sudah mengkontaminasi tubuh ikan.
Penelitian-penelitian serupa yang telah dihasilkan sejak 2007 menunjukkan kandungan logam berat mencemari kawasan di sekitar semburan Lapindo. Purnomo memeriksa kawasan tertentu secara periodik selama tiga kali. Di Renokenongo memeriksa kolam ikan, di Gempolsari memeriksa sungai, di Tegalsari memeriksa kolam tandon, dan kolam biasa di Permisan.
Penelitian ini menunjukkan jumlah kandungan logam berat yang jauh melebihi ambang batas yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur No. 45/2002 dan Kepmen LH No. 51/2004. Pemeriksaan kandungan Cadmium (Cd) pada air menunjukkan jumlah 0.018 – 0.080 part per million (ppm).
Padahal, ambang batas keamanan hanya pada level 0.01 ppm. Hal yang sama juga ditemukan pada kandungan Timbal (Pb) yang ditemukan sejumlah 0.013-0.074 ppm. Padahal, ambang bakunya hanya pada level 0.03 ppm.
Seperti diketahui buaya-buaya berukuran kecil dan besar itu tampak muncul di bawah tangkis sungai. Entah fenomena apa hingga membuat banyak buaya-buaya itu. Baru kali ini terjadi saat kondisi debit air Sungai Porong surut atau kecil.
Wakid (62) pencari rumput yang pernah menjumpai buaya berjajar dikubangan air, mengaku kaget. “Saya kaget melihat banyaknya buaya muncul di permukaan,” ucapnya, Minggu (24/5/2 15).
Warga yang melihat berbondong-bondong, dirundung rasa senang dan khawatir. Melihat binatang predator itu, ada kalanya senang, dan juga takut jika nanti sampai naik ke daratan dan menyebrang mendatangi pemukiman warga. [hds,bj]

Tags: