Difabel Anggap Perda3/2013 Seperti Macan Kertas

feature SBMPTN Difabel_tam (1)DPRD Jatim, Bhirawa
Keberadaan Perda nomor 3/2013 yang digagas oleh Komisi E DPRD Jatim tentang Disabilitas ternyata hanya seperti macan kertas. Buktinya sejumlah perkantoran dan mall yang ada di Jatim tidak membangun fasilitas umum (Fasum) yang digunakan khusus bagi penyandang difabel.
Ketua Pusat Pemilihan Umum Akses (PPUA) Jatim, Wuri Handayani  bersama 19 rekannya dari berbagai daerah di Jatim mengaku akan menagih janji-janji Pemprov dan DPRD Jatim yang telah menggulirkan Perda khusus disablitas. Para anggota organisasi kecacatan di Jatim itu muak dengan janji-janji manis pemerintah dan pemangku jabatan.
“Kami ingin hearing dengan anggota Dewan. Sepuluh hari yang lalu kami sudah kirim surat. Tapi tak ditanggapi. Kami memberanikan diri mendatangi rumah rakyat ini,” tutur Wuri dengan nada intonasi tinggi.
Ditambahkannya, Jatim sudah memiliki Perda Nomor 3 Tahun 2013, tentang Disabilitas. Namun perda ini dinilai hanya deretan retorika. Dua tahun berjalan, layanan dan aksebilitas penyandang disabilitas yang dilakukan pemerintah buruk.
Sementara itu, Anggota Komisi E DPRD Jatim, Muhammad Bin Muafi Zaini mengakui jika pelaksanaan Perda 3/2013 belum dapat berjalan optimal. Meski diakui sudah ada sebagian gedung perkantoran maupun pusat pembelanjaan sudah menyediakan fasum untuk penyandang disabilitas.
”Karena Perda ini memang masih baru, maka untuk pembangunan fasum bagi penyandang disabilitas harus dilakukan secara bertahap dan menunggu anggaran. Meski begitu, kami akan mengawali di Gedung DPRD Jatim untuk segera membangun fasum yang diperuntukan bagi penyandang disabilitas, diantaranya adanya lift atau eskalator,”tegas politisi asal Partai Golkar ini.
Menurutnya, sebenarnya pemerintah sudah berusaha untuk merealisasikan Perda tersebut. Terbukti saat pelaksanaan Pilgub Jatim 2014 lalu, disetiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) telah disediakan untuk para penyandang disabilitas. Mengingat untuk pembangunan fasum memang membutuhkan dana  yang cukup besar.
Seperti diketahui, sebanyak 20 orang penderita disabilitas mendatangi kantor DPRD Jatim di Jl Indrapura Surabaya, Rabu (10/6). Mereka dengan susah payah menaiki tangga gedung sebelum akhirnya berhasil berada di lobi gedung dewan Provinsi Jatim ini.
Para penyandang disabilitas itu terus merangkak bergiliran karena pegawai dan satpol PP di gedung dewan tak peduli. “Kami datang dan naik tangga dibantu teman-teman sendiri. Orang-orang di sini tak peduli,” kata Wuri Handayani, Ketua Ketua PPUA (Pusat Pemilihan Umum Akses) Jatim. [cty]

Tags: