Difokuskan Preventif dan Promotif di Bidang Kesehatan

APBD Jatim 2018
DPRD Jatim, bhirawa
Beratnya beban yang dipikul oleh APBD 2018 Jatim mendatang khususnya di bidang kesehatan, maka Komisi E DPRD Jatim meminta dalam pos kesehatan nanti lebih difokuskan pada tindakan preventif dan promotif. Pasalnya, jika di jatim masih banyak orang yang sakit, maka seberapun besar anggarannya dan penambahan tenaga medis tentunya akan sia-sia saja. Ini karena harapan hidup masyarakat akan menurun.
Anggota Komisi E DPRD Jatim, M Eksan menegaskan saat ini anggaran dibidang kesehatan memiliki porsi yang besar yaitu 10 persen dari total APBN maupun APBD Jatim. Karenanya, dalam pelaksanaan APBD 2018 Jatim, Komisi E berinisiatif agar Dinas Kesehatan memberikan porsi tambahan pada pelaksanaan preventif dan promotif.
“Dengan sosialisasi ini ke masyarakat, maka dapat dipastikan masyarakat akan mengetahui bagaimana badan mereka sehat dan memperpanjang harapan hidup. Dengan begitu Rumah sakit milik pemerintah, nantinya tidak lagi berjubel seperti saat ini. Meski anggaran besar dan tenaga medisnya ditambah, tapi jika masyarakatnya tidak memahami untuk menjaga kesehatan, maka semua akan percuma saja,”tegas pria yang juga politisi asal Partai Nasdem, Minggu (3/9).
Ditambahkannya, melalui preventif dan promotif ini maka kedepannya masyarakat akan memahami arti kesehatan. Dengan begitu anggaran yang besar dapat dialihkan kepada yang lain yang lebih membutuhkan. Apalagi kondisi keuangan saat ini sangatlah minim dan terancam defisit untuk APBD 2018 Jatim.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Komisi E DPRD Jatim, dr Agung Mulyono. Menurutnya, upaya Dinas Kesehatan Jatim untuk melakukan promotif dan preventif ke masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan belum optimal. Karenanya dalam melakukan sosialisasi tersebut ke masyarakat harus mengikutsertakan stake holder dibidang kesehatan. Dengan begitu masyarakat akan memahami untuk menjaga kesehatan. Karena hal ini akan berpengaruh dengan harapan hidup seseorang.
“Kita akui saat ini upaya melakukan pencegahan melalui program promotif dan preventif masih kurang optimal. Karenanya kami setuju untuk memberikan tambahan untuk peningkatan program tersebut. Harapan kami tentunya untuk mengurangi jumlah orang sakit di Jatim. Ini karena sesuai data yang ada jumlah orang sakit yang menjalani rawat inap atau jalan mengalami peningkatan setiap tahun. Belum di rumah sakit swasta. Untuk itu program perventif dan promotif sangat penting untuk menekan jumlah tersebut,”tegas politisi asal Partai Demokrat ini. [cty]

Tags: