Difteri, Pemkab Situbondo Imbau Masyarakat Hidup Bersih

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto SH saat memberikan pengarahan pentingnya kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit difteri dimusim penghujan.[sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Musim penghujan meningkatkan potensi penyebaran penyakit. Salah satu penyakit yang perlu diperhatikan penyebarannya adalah difteri. Di Kabupaten Situbondo, penyakit difteri mulai mengancam. Saat ini saja ada tiga penderita dinyatakan positif mengidap penyakit difteri.
Data dari Dinas kesehatan menyebut satu penderita sudah dinyatakan sembuh dan dua penderita sisanya masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Guna mengantisipasi penyebaran penyakit difteri, Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto SH meminta seluruh kalangan di Kota Santri untuk ikut membantu pencegahan dengan cara rajin membersihkan lingkungan dan kawasan rumah penduduk baik di perkotaan maupun di pedesaan.
“Saya minta semua warga untuk selalu berprilaku hidup bersih sehingga terhindar dari ancaman penyakit difteri,” pinta Bupati dua periode itu.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Situbondo, Abu Bakar Abdi, menerangkan penyakit difteri bisa mengancam nyawa penderitanya, karenda menyerang selaput lendir dan tenggorokan.
Adapun ketiga penderita penyakit difteri tersebut, sebut mantan Kasi Farmasi Dinas Kesehatan Kab Situbondo itu, masing-masing SL (40) warga asal Kecamatan Banyuglugur.
“Dua yang lain adalah DH (30) warga asal Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa serta seorang balita berinisial SA (9) warga asal Desa Semiring, Kecamatan Mangaran, Kab Situbondo,” beber Abu Bakar.
Abu Bakar Abdi menandaskan, selama 2017 sedikitnya ada tiga warga dinyatakan positif menderita penyakit difteri dan sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Abdoer Rahem Situbondo.
Saat ini, lanju Abu Bakar, masih tersisa dua penderita yang masih intensif menjalani rawat jalan. “Keduanya akan menjalani pemeriksaan lanjutan ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur,” terang mantan Kabag TU RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo itu.
Abu Bakar menambahkan, penyakit difteri bisa menyerang kalangan anak-anak, remaja maupun orang dewasa namun masih bisa dicegah melalui upaya imunisasi.
Oleh karena itu, sambung Abu Bakar, Pemkab Situbondo mengharuskan balita dan anak-anak untuk diimunisasi difteri. Mantan Sekretaris Dinas Kesehatan Kab Situbondo itu menuturkan, untuk penyebaran penyakit difteri bisa melalui percikan ludah penderita ketika bersin ataupun saat batuk dan terhirup.
“Penularan lainnya bisa juga karena terkontaminasi bakteri. Misalnya seperti mainan dan handuk serta bersentuhan langsung dengan luka yang dialami penderita penyakit difteri,” pungkas Abu Bakar. [awi]

Tags: