Difteri Serang Probolinggo, Dinkes Lakukan Sosialisasi

Dinkes sosialisasikan penanggulangan KLB Difteri.

Probolinggo, Bhirawa
Dinkes Kabupaten Probolinggo, memberikan sosialisasi dan advokasi penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa) difteri di ruang pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo.
Kegiatan ini diikuti oleh 126 orang peserta terdiri dari Camat, TP PKK Kabupaten Probolinggo dan Kecamatan, Polres Probolinggo dan Polres Kota Probolinggo, Kodim 0820 Probolinggo, Dinas Pendidikan, Koordinator Pengawas SD tingkat Kecamatan, Pengawas SMP, lintas sektor serta Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo.
Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono, Minggu (18/2) mengatakan penyakit difteri adalah penyakit menular akut pada tonsil, faring dan hidung serta kadang-kadang pada selaput mukosa dan kulit. Timbulnya lesi yang khas disebabkan oleh cytotoxin spesifik yang dilepas oleh bakteri.
“Lesi yang tampak sebagai suatu membran asimetrik keabu-abuan yang dikelilingi dengan daerah inflamasi. Penyebab penyakit adalah Corynebacterium diphtheria dari biotype gravis, mitis atau intermedius,” ungkapnya.
Menurut Shodiq, ORI difteri diharapkan mampu menurunkan angka kematian dan angka kesakitan pada penyakit difteri serta menurunkan jumlah kasus dan memutus rantai penularan penyakit difteri.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman tentang pentingnya ORI dan dukungan dalam mencapai keberhasilan ORI di Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Probolinggo Muh Happy mengatakan penyakit difteri adalah penyakit infeksi yang sangat menular yang dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara cepat. Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian imunisasi. “Di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2017 terdapat 15 kasus dengan 3 kasus meninggal. Di awal tahun 2018 ini sudah ditemukan 2 kasus,” katanya.
Menurut Happy, untuk menyikapi peningkatan kasus difteri tersebut sesuai dengan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan RI Nomor UM 01A.05/1/3274/2017 tentang pelaksanaan ORI dan Surat Edaran Gubernur Jawa Timur kepada Bupati/Wali Kota Nomor 460/69/012.4/2018 Tentang Penetapan Situasi KLB di Jawa Timur. Bahwa akan dilaksanakan ORI di wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten Probolinggo.
“Oubreak Response Immunization (ORI) adalah pemberian imunisasi pentavalent, DT dan Td akan dilaksanakan sebanyak 3 putaran dengan sasaran anak usia 1-19 tahun dengan interval 0-5-4 bulan,” jelasnya.
Happy menerangkan penyuntikan ORI akan dimulai serentak di Kabupaten Probolinggo. Putaran pertama 15 Pebruari-10 Maret 2018, putaran kedua 2-31 Juli 2018 dan putaran ketiga 1-30 Nopember 2018. Target cakupan kegiatan ORI difteri diharapkan minimal 90% sasaran.
“Program ORI dilaksanakan dengan kerja sama lintas sektor melibatkan Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, Camat, PKK, Kepala Desa/Lurah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan peran serta masyarakat untuk membantu memberikan perlindungan dan memutus mata rantai penularan dari penyakit difteri,” terangnya.
Lebih lanjut Happy menegaskan sasaran ORI di Kabupaten Probolinggo berjumlah 321.873. ORI dilaksanakan di seluruh sekolah, PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA. “Selain itu juga dilakukan di pelayanan kesehatan seperti posyandu, polindes, poskesdes, puskesmas pembantu dan rumah sakit,” tambahnya. [wap]

Tags: