Digagas Era Wahono, Dilaksanakan Sularso, Abadi Sampai Era Soekarwo

parade3Pemprov Jatim, Bhirawa
Setiap tanggal 17 sore, sebuah upacara penurunan bendera merah Putih digelar di gedung negara Grahadi. Sejumlah pertunjukkan kesenian terutama Drum band selalu disajikan sebagai bagian dari upacara yang disebut  Parade Surya Senja itu.
Bagaimana sejatinya sejarah parade Surya Senja di Grahadi digagas?  Sebelum ada upacara ini , sekitar tahun 1985an setiap tanggal 17 sore, sekelompok grup Drum Band (DB) melakukan  pawai jalan kaki berkeliling kota menyusuri  jalan-jalan  protokol seputar kawasan gedung Negara Grahadi Surabaya.
Dari sini , digabung dengan inspirasi upacara Parade Senja yang ada di Istana negara Jakarta , para punggawa drum band yang sering berlatih di kawasan Grahadi mengusulkan kepada Gubernur Jawa Timur Wahono saat itu, agar  tanggal 17 sore tiap bulannya diadakan seperti Parade Senja.
Sampai akhirnya diawal kepemimpinan Gubernur Jatim Soelarso, pada tahun 1988 usulan itu direspon dengan memanggil personil dari Garnisun Surabaya selaku panitia upacara dan pejabat Biro Kesra Setdaprov.Jatim untuk menyelenggarakan upacara penurunan bendera dan atraksi DB.
Pada tanggal 17 Oktober 1988 untuk pertama kalinya Parade Surya Senja Upacara Penurunan Bendera di Grahadi diadakan dengan Inspektur Upacara Gubernur Jatim Soelarso sekaligus memberikan amanat Irup.
Sedangkan pengisi acara sebelum upacara adalah DB SMA Takmiriyah Surabaya. Perhatian Pak Larso terhadap pelaksanaan Parade Surya Senja ini dengan berkirim surat kepada Bupati dan Walikota se Jatim agar mengirimkan delegasi DB untuk tampil secara bergilir di Grahadi.
” Surat yang ditanda tangani Pak Gubernur Soelarso ini selalu saya lampirkan pada saat menyurati Bupati Wali kota ” kenang Affandi mantan Sekuim Persatuian drumb band Indonesia yang sekarang aktif di BKM Kertajaya Surabaya ini.
Dalam perjalanan Parade Surya Senja di Grahadi ini kepanitiannya sekarang ini ditangani oleh Biro Kesejahteraan Masyarakat Sekdaprov.Jatim, Kogartap 3 Surabaya, Dinas Pendidikan Prov.Jatim serta didukung PDBI.Jatim.
Pemerintah Prov.Jatim memberikan apresiasi kepada semua pengisi acara ini berupa Piagam Penghargaan. Petugas, peserta upacara dan penampil unjuk gelar melibatkan pelajar dari tingkat TK sampai Mahasiswa dan umum. Bertindak selaku Inspektur upacara secara bergilir adalah Kepala SKPD Pemprov.Jatim.
Seluruh Inspektur Upacara yang pernah bertugas di acara Parade Surya Senja ini, sepakat bahwa kegiatan ini adalah wahana bagi generasi pemuda-pemudi penerus bangsa untuk mempertebal rasa nasionalisme dan patriotisme sekaligus   untuk menanamkan nilai-nilai kejuangan dan kepahlawanan kepada seluruh anak bangsa.
Kombes Pol.Drs.Suharno,SH  Karo Bina Mitra Polda Jawa Timur mengatakan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya maka melalui kegiatan parade senja ini para generasi muda dapat menteladani nilai kepahlawanan dan kejuangan yang telah dicontohkan para pahlawan.
” Sebagai generasi penerus perjuangan bangsa  maka harus tahu semangat pengorbanan para pahlawan melalui upacara ini ” kata Suharno saat bertugas selaku Irup Parade Surya Senja Upacara Penurunan Bendera di Garahadi Surabaya, sore (17/12). Ditambahkannya mengahadapi era ketebukaan  maka generasi muda penerus perjuangan ini harus semakin mempertebal semangat kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme.
Diakhir unjuk gelar atraksi DB, Suharno yang juga Ketua Umum PDBI Jatim menyerahkan Piala Juara I Kejurprov.DB 2014 Jatim di Nganjuk, diberikan kepada : DB Surya Senja TK Aisyiah Bustanul Athfal, Bogo, Nganjuk untuk  tingkat TK, DB. Gita Siswa Anoraga, SDN Margorejo I Surabaya tingkat SD dan tingkat umum juara pertama diraih Drum Corps Arek Surabaya Karah Tama Surabaya. [geh]

Tags: