Digelar di Surabaya, Debat Publik Pilbup Probolinggo Tuai Protes

Hasan Irsyad {Kanan) bersama tim pemenangan HATI.

Probolinggo, Bhirawa
Debat ppublik perdana Pilbup Probolinggo yang rencanannya digelar di Surabaya hari ini Senin (16/4) menuai protes dari warga maupun tim sukses pasangan calon (paslon). Mereka menilai
Surabaya sebagai lokasi debat dinilai tidak representatif. Warga kecewa mengapa harus dilaksanakan di Surabaya tidak di Kraksaan saja.
“Seharusnya debat publik itu digelar di Kabupaten Probolinggo. Mengapa kok harus di Surabaya?,” kata ketua tim sukses Puput Tantriana Sari-Ahmad Timbul Prihanjoko (Hati), Ahmad Rifa’i, Minggu (15/4) di Posko Pemenangan Hati di Jalan Raya Dringu Kabupaten Probolinggo.
Secara demokrasi, debat publik merupakan hal yang menjadi salah satu tahapan pilkada yang harus digelar oleh KPU. Dengan digelarnya di Surabaya maka secara politik sudah tidak bisa memberikan pendidikan secara utuh kepada masyakarat terutama kepada calon pemilih dari Probolinggo, ujarnya.
Lebih baik debat berlokasi di tempat terbuka seperti halnya alun alun Kota Kraksaan. Maka secara otomatis masyarakat bisa melihat langsung atas penyelenggaraan pilkada tahun 2018 ini. Anggaran untuk pilkada ini memang sudah dianggarkan oleh Pemkab Probolinggo kurang lebih Rp 42 Milliar. “Dana itu dinilai sangat besar dalam pelaksanaan pesta rakyat dalam upaya menerima pilihan kepada daerahnya,” lanjutnya.
Meski memprotes, namun tetap akan mengikuti proses debat publik pertama di Surabaya tersebut. “Kami tetap akan hadir dalam acara debat publik tahap pertama tersebut demi menghormati dan menghargai putusan KPU,” kata Suhud tim sukses lainnya.
Anggota DPRD Provinsi Jatim Hasan Irsyad, yang juga merupakan tim sukses mengaku kecewa, karena debat publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo tahap pertama tidak disetujui olah KPU digelar di Kraksaan sebagai Ibukota Kabupaten Probolinggo.
“Apapun Alasannya, termasuk keamanan. Kalau saya pribadi sangat percaya kepada TNI dan Polri utamanya Polres Probolinggo, untuk melakukan pengamanan, dan itu bukan sebuah alasan yang tepat apalagi soal anggaran yang dikatakan minim,”ungkapnya.
“Alasan lain masalah teknis atau finansial, itu alasan yang kurang tepat. Kabupaten Probolinggo yang katanya termasuk zona merah, tapi sebetulnya tidak. Dan kami berusaha untuk menghapus zona merah itu” tambahnya.
Untuk debat pada sesi pertama Paslon HATI akan datang ke Surabaya, untuk menghormati Demokrasi Pilkada 2018 ini. Namun, untuk debat pada sesi berikutnya, ia bersama tim akan melayangkan surat resmi ke KPU agar digelar di Kraksaan, taegasnya.
Ketua KPU Kabupaten Probolinggo Ahmad Zubaidi mengatakan bahwa debat Pilbup Proboinggo fixed digelar di Surabaya. Pertimbangan lokasi, kata Zubaidi, telah disepakati semua stakeholders. Salah satu alasan atau pertimbangan debat digelar di Surabaya adalah masalah keamanan.
“Sesuai dengan rapat pleno, debat publik tetap akan di Surabaya. Sebelum-sebelumnya debat juga digelar di Surabaya,” tandas Zubaidi.
Untuk Pilbup Probolinggo sendiri diikuti dua pasangan calon yakni Puput Tantriana Sari-Ahmad Timbul Prihanjoko (Hati) yang diusung NasDem, PDIP, Golkar, PPP , Gerindra. Sedangkan Abdul Malik Haramain-Muhammad Muzzayan (MMC) diusung oleh PKB dan Demokrat.
Untuk itu pihaknya tetap pada peraturan yang ada, karena pihak KPU hanya sebagai penyelenggara yang harus mematuhi aturan yang ada dan mengedepankan situasai damai dan aman, ia berharap kedua Paslon untuk hadir.
Kebijakan sebelumnya dari KPU, jika Paslon tidak hadir, maka Paslon tersebut terkena sanksi berupa penghapusan sisa iklan di media cetak maupun elektronik. “Itu sudah sesuai prosedur yang ada. Debat publik tetap digelar di Surabaya,” tambahnya. [wap]

Tags: