Digelar Maret, Pelatihan PKA Eselon III Bondowoso Rampung November

Bupati Salwa saat sampaikan sambutannya pada acara PKA ASN eselon III Pemkab Bondowoso, di Pendopo Bupati yang dihadiri Kepala Badan Pengembangan SDM Provinsi Jatim, Aries Agung Paewai. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Dikarenakan bencana nasional pandemi Covid-19. Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) ASN eselon III Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso, digelar cukup lama, sekitar 8 bulan. Yakni diawali sejak bulan Maret lalu hingga November ini.

PKA angkatan V yang menggunakan pola kemitraan dengan Badan Pengembangan SDM Provinsi Jatim tersebut, akhirnya selesai awal bulan ini, dan dilakukan penutupan, di Pendapa Bupati, Kamis (5/11).

Dalam sambutannya, Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin menyampaikan, perlu di pahami bersama bahwa melalui pelatihan kepemimpinan administrator ini, pemerintah berharap pejabat Eselon III dapat memiliki kemampuan dalam menguasai teknis bidang tugasnya, yakni mampu dalam menerapkan kode etik. Dan untuk menunjukkan komitmen dalam pelaksanaan tugas jabatannya.

“Untuk mewujudkan hal ini jelas memerlukan dukungan sumber daya Aparatur yang handal dan profesional dalam sistem pemerintahan dan pelayanan publik,” katanya.

Dalam rangka membangun profesionalitas kinerja para pejabat administrator eselon III, diperlukan juga kapasitas memimpin perubahan. Mengingat tantangan sektor publik semakin besar dan memerlukan kemampuan manajerial yang dapat mengintegrasikan dan mengarahkan seluruh sumber daya aparatur yang ada.

Oleh karena itu lanjut Bupati Salwa, diklat kepemimpinan pola baru bukan sekedar menjadwalkan dan menghitung jam pembelajaran, akan tetapi juga dapat membangun alur pikir dan pemahaman.

“Agar peserta pelatihan tahu dan mampu melakukan inovasi dalam menjalankan tugas dan fungsi jabatannya,” terangnya.

Sementara itu, Plt Kepala BKD Bondowoso, Apil Sukarwan mengatakan, total ada 30 ASN eselon III yang mengikuti pelatihan tersebut.

“Itu dari beberapa dinas. Kita bekerja sama dengan BP SDM Provinsi Jawa Timur. Mudah-mudahan bisa semakin inovatif,” katanya.

Meski BKD belum memiliki gedung untuk pelatihan, pihaknya tetap memfasilitasi PKA tersebut. Yakni diselenggarakan di BLK (Balai Latihan Kerja).

“Tapi tetap kita gelar. Karena banyak eselon III yang belum ikut ini. Mereka bisa melakukan sendiri ke Provinsi Jawa Timur. Tapi kasihan, biayanya lumayan besar,”jelasnya.

Pelatihan tersebut panjang, diakibatkan karena Pandemi Covid-19. “Kita break sekian lama. Alhamdulillah setelah new mormal, membuka klasikal lagi. Ada yang daring,” kelasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Badan Pengembangan SDM Provinsi Jatim, Aries Agung Paewai mengatakan, diklat ini wajib diikuti oleh setiap pejabat dari berbagai tingkatan.

“Ada kelulusan. Kalau ada kelulusan, berarti pejabat bersangkutan berhak menduduki jabatan itu. Atau bisa dievaluasi,” terangnya.

Kata dia, jika hasilnya bagus, maka menjadi prioritas pemerintah daerah untuk diikutkan diklat jenjang berikutnya, dan mendapatkan semacam kredit poin dari bupati.

“Setelah menduduki jabatan dan telah mengikuti diklat. Kemudian dapat promosi. Maka dia akan mengikuti diklat yang selanjutnya lagi,” jelasnya.

Dalam PKA yang sejatinya dilaksanakan selama empat bulan. Ada 10 ASN Pemkab Bondowoso mendapatkan nilai terbaik. Hal itu berdasarkan tingkat kedisiplinan, inovasi, etos kerja dan lain sebagainya. [san]

Tags: