Diguncang Gempar 4,3 SR, Ratusan Siswa SD Belajar di Tenda Pengungsian

7-foto B awi-sd pengungsiSitubondo, Bhirawa
Gempa tektonik kembali mengguncang permukiman warga Dusun Bato Kodung, Desa Kedunglo, Kecamatan Asembagus, sekitar pukul 12 malam kemarin. Gempa kali ini berkekuatan 4, 3 Skala Ricter dengan kedalaman 4 kilo meter. Gempa yang disusul suara gemuruh itu sempat membuat panik warga setempat.
Gempa kali ini lebih besar dari gempa sebelumnya, yang hanya mencapai 3, 1 Skala Richter. Sekitar 120 Kepala Keluarga yang tinggal di Dusun Bato Kodung, seketika berhamburan keluar rumah.  Hingga pagi hari, warga yang masih trauma memilih tidur di luar rumah karena khawatir terjadi gempa susulan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Zainul Arifin mengatakan, gempa yang terjadi kali memang sangat besar, lebih besar ketimbang gempa pertama yang terjadi  pada tanggal 5 Mei lalu.
Menurut Zainul, untuk membantu warga, BPBD kembali mendirikan tenda darurat untuk menampung ratusan warga di malam hari, terutama bagi perempuan dan anak-anak. “Saat ini kami telah mendistribusikan bantuan makanan serta bantuan selimut karena banyak warga yang tidur diluar rumah,” tegas mantan Kepala Bakesbangpol-Linmas Kabupaten Situbondo.
Lebih jauh Zainul menegaskan, gempa yang terus menerus terjadi dikhawatirkan akan memicu terjadinya tanah longsor. Oleh karena itu-kata mantan Sekretaris KPUD Kabupaten Situbondo-warga diminta tetap waspada, karena banyak perumahan warga berada di bawah tebing.
Sebelumnya, gempa yang menguncang warga Dusun Bato Kodung, Desa Kedunglo, Kecamatan Asembagus, terjadi sejak tanggal 5 Mei lalu. Gempa tektonik pertama mencapai 3, 1 skala richter. Hingga kini gempa susulan masih menghantui warga. Mereka mengaku masih trauma karena khawatir terjadi gempa seperti tahun 2007 silam yang mencapai 6, 38 skala richter.
Sementara itu gempa yang terus menerus menghantui warga Dusun Bato Kodung, Desa Kedunglo, Kecamatan Asembagus, juga berdampak terhadap aktifitas belajar di sekolah.
Ratusan siswa SDN 6 Kedunglo, terpaksa belajar di dalam tenda pengunsian, yang didirikan Pusdalops BPBD Situbondo. Mereka takut belajar di dalam ruangan sekolah, karena sebagian gedungnya sudah retak. Apalagi pada malam harinya warga dikejutkan gempa susulan cukup besar 4, 3 Skala Richter.
Kepala BPBD Situbondo  Zainul Arifin, mengatakan,  saat ini intensitas gempa memang sangat mengkhawatirkan. Terbukti sejak pekan kemarin, sudah tercatat ada 85 kali gempa terjadi di Dusun Bato Kodung.
Menurut Zainul, para siswa SDN 6 Kedunglo terpaksa belajar di tenda pengungsian, karena menjaga hal-hal yang tidak diingingkan. “Para guru juga mengaku was-was terjadi gempa susulan, saat proses belajar mengajar sedang berlangsung di dalam sekolah,”pungkas mantan Camat Sumbermalang itu kemarin. [awi]

Keterangan Foto :
Beberapa siswa SD Kedunglo terpaksa belajar di tenda pengungsian setelah dihantam gempa tehtonik sepanjang pekan kemarin. [sawawi/bhirawa].

Tags: