Diguyur Hujan, Debit Waduk Pacal di Kab.Bojonegoro ”Naik”

Kondisi air waduk pacal di kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro. (achmad basir/bhirawa)

Bojonegoro, Bhirawa
Hujan deras beberapa hari yang mengguyur Bojonegoro, mengakibatkan debit air waduk pacal mengalami kenaikan.Tinggi pada papan duga waduk pacal terpantauĀ  mencapai 116,90 meter yang semula 115,8 meter.
Kasi Pemanfaatan Sumber Air Dinas Pengairan Bojonegoro Sutiyono mengatakan, peningkatan tinggi air di waduk pacal itu terjadi karena curah hujan di Bojonegoro cukup lebat. “Curah hujan tinggi yang turun di kawasan waduk pacal sangat mempengaruhi peningkatan debet air waduk pacal,” ucapnya, kemarin (3/10)..
Dia berujar, dengan ketinggian air 116,90 meter, debit air waduk pacalĀ  yang mengaliri daerah irigasi. “Tapi adanya hujan bukan berarti sudah masuk musim hujan, tetapi faktor adanya anomali cuaca,” tuturnya.
Meski air Waduk Pacal meningkat, lanjut dia, airnya tetap tidak dikeluarkan, karena air yang ada untuk mengamankan bangunan waduk agar tidak rusak selama kemarau.
Dia menjelaskan, pintu pengeluaran air Waduk Pacal ditutup, setelah sebelumnya sempat dikeluarkan 2.000 liter per detik untuk mencukupi kebutuhan tanaman palawija dan sumur warga di sepanjang daerah irigasinya yang mengalami kekeringan. “Pemkab pada musim kemarau tahun ini melarang petani di sepanjang daerah irigasi waduk, antara lain, di Kecamatan Sukosewu, Kapas, Balen, Sumberrejo dan sekitarnya menanam tanaman padi,” jelasnya.
Namun tanaman yang diperbolehkan, kata dia, hanya tanaman palawija, tetapi ada juga petani di sejumlah desa di Kecamatan Sumberrejo, yang tetap nekat menanam padi. “Tanaman padi yang ditanam petani sudah mendekati panen. Para petani bisa memperoleh air untuk mengairi tanaman padi dari sumber mata air Buntalan di Kecamatan Temayang,” ucapnya. [bas]

Tags: