Diguyur Hujan, PU Pengairan Antisipasi Banjir Porong

Nampak kondisi banjir yang menggenangi Jalan Raya Porong arah Malang. [achmad suprayogi/bhirawa]

Nampak kondisi banjir yang menggenangi Jalan Raya Porong arah Malang. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Guyuran hujan yang terus menerus sehari-semalam membuat wilayah Jalan Raya Porong arah Malang sekitar tol Buntung tergenang lagi. Namun tidak terlalu dalam, hanya sekitar 15 cm hingga 25 cm, sehingga aktivitas kendaraan besar juga masih bisa berjalan dengan baik. Tetapi masih ada sejumlah sepeda motor dan mobil kecil mogok, setelah mesinnya mati kemasukan air.
Kendaraan roda empat jenis minibus dan sedan harus melaju ke sisi tengah, karena genangan air di sisi pinggir berbatasan dengan rel Kereta Api cukup dalam. Hanya kendaraan besar jenis truk yang tetap berani melaju kencang di sisi pinggir jalan, menerjang genangan air setinggi 25 centimeter.
Sejumlah aparat Kepolisian Polres Sidoarjo sudah siap siagakan di lokasi untuk merekayasa Lalu-lintas apabila banjir di Porong ini makin tinggi. Selain itu, perahu karet juga sudah disiagakan oleh petugas di depan Posko Lebaran Polres Sidoarjo yang ditempatkan  di wilayah Porong.
Termasuk Kantor UPTD Dinas Pendidikan Cabang Porong juga mengalami banjir, walaupun tidak terlalu tinggi, namun seluruh ruangan kemasukan air. Sehingga peralatan kantor, meja kursi harus dilakukan pemindahan, agar arsip-arsip pendidikan tidak terkena air.
Kepala Kantor UPTD Dinas Pendidikan Pendidikan Cabang Porong, Drs As’ary, Kamis (30/6) mengatakan kalau pihaknya saat masuk kantor agak kaget, karena kondisi kantornya sudah tergenang air, mulai halaman hingga ke belakang semua tergenang air. Menurutnya, kondisi kebanjir itu sebenarnya sudah cukup lama, dan telah diusulkan ke Kepala Dinas Pendidikan Sidoajo. “Namun hingga saat ini belum dapat realiasi, kami hanya disuruh sabar dulu sama kepala Dindik Sidoarjo,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Sidoarjo, Ir Fatkurrahman menjelaskan kalau yang banjir itu memang kondisi tanahnya sangat rendah, kondisi lahanya menurun, yakni dampak penurunan tanah. Sebelumnya kami juga sudah melakukan antisipasi sebelumnya, yakni dengan menutup pintu dam utama yang berada di Dukuh Pajaran, Desa Mlirip Kec Tarik Sidoarjo. “Semua pintu dam yang sebanyak empat lokasi tersebut sudah ditutup tinggal satu pintu untuk memenuhi bahan baku PDAM saja,” katanya.
Kondisi pintu sentral dam utama tersebut terdapat empat pintu, masing-masing Porong kanal empat pintu dan Mangetan Kanal empat pintu. “Untuk satu pintu masing-masing berisi dua kubik, dan itu sudah sangat saya kecilkan hanya untuk memenuhi PDAM, tetapi kalau masih terjadi genangan/banjir, itu berarti airnya tidak dari pintu sentral tersebut,” jelasnya mantan Camat Waru. [ach]

Tags: