Diikuti 3.672 Komunitas Trail, Pecahkan Rekor Nasional

Komunitas TrailKota Batu, Bhirawa
Sebanyak 3.672 anggota komunitas motor trail mengikuti Jambore Adventure Trail 2014 Jelajah Kota Batu, Minggu (9/11). Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti, Kalimantan, Papua, Medan, Jakarta, Bali, dan sejumlah daerah di Jatim.
Jambore Trail ini bukanlah perlombaan, namun sifatnya rekreatif. Sembari menikmati panorama alam pegunungan Kota Batu, peserta disuguhi berbagai rute yang menantang. Panitia membuat rute melintasi hutan-hutan yang mengelilingi Kota Batu.
Kegiatan yang  merupakan rangkaian peringatan HUT Kota Batu ke-13 ini memecahkan rekor nasional. Karena sepanjang kegiatan Jambore Trail, peserta terbanyak dipegang oleh Bali.
“Jumlah peserta Jambore kali ini memecahkan rekor nasional yang dipegang oleh Bali. Kita tidak pernah menyangka antusiasme peserta begitu tinggi,” ungkap Ketua Panitia HUT Kota Batu ke-13, Arif As Sidiq, kepada bhirawa, Senin (10/11).
Ditambahkan, membludaknya peserta tersebut sudah dirasakan seminggu sebelum kegiatan berlangsung. Pasalnya panitia sampai kehabisan tiket dan kaos. Panitia akhirnya baru bisa membuka pendaftaran lagi pada hari H karena sambil menunggu pencetakan tiket dan kaos peserta.
Kegiatan yang memperebutkan sebuah mobil Daihatsu Ayla dan sepeda motor tersebut mengambil start di halaman kantor terpadu Block Office kemudian menuju hutan di wilayah desa Giripurno, Bumiaji, dan Sumbergondo. Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Desa Sumberbrantas, Punten, Kelurahan Songgokerto, Desa Pesanggarahan, Desa Oro-oro Ombo, dan Desa Junrejo. Dari desa terakhir ini, peserta kembali menuju ke halaman kantor terpadu.
Ketua Pelaksana, Bambang Priyono tidak menduga kalau peserta jambore membeludak. Jumlah peserta itu melebih targetnya, yaitu 1.500 peserta.
“Kami bermaksud mereka berwisata dengan trail menikmati panorama Kota Batu. Di rute yang kami buat, ada juga medan yang menantang. Sifatnya santai, tidak cepat-cepatan,” katanya
Untuk mengelilingi Kota Batu melalui hutan itu, peserta menempuh kurang lebih 85 km dengan waktu normal yang ditempuh sekitar 4,5 jam. “Kami hindari (rute) sawah. Kami sengaja mengenalkan mereka ke hutan,” paparnya.
Dijelaskan, selain peserta yang sudah masuk kategori profesional, tetapi banyak juga penggembira. Kendaraannya pun ada yang murni trail, namun mayoritas merupakan kendaraan modifikasi, sebagaimana yang biasa digunakan oleh para petani di Batu. Seperti kendaraan kendaraan motor bebek diganti bannya dengan ban trail, sedangkan mesinnya pakai tiger dan king. Salah satu peserta profesional adalah Daniel Tangka. [sup]

Tags: