Diingatkan Makna Pengabdian dan Lindungi Masyarakat di Bidang Kesehatan

Sumpah-Apoteker-BaruUnair Sumpah Apoteker Baru
Kota Surabaya, Bhirawa
Dekan Fakultas Farmasi (FF) Unair Dr Hj Umi Athiyah MS, Apt memimpin pengucapan sumpah terhadap 87 orang apoteker lulusan FF Unair di Aula Garuda Mukti Gedung Rektorat Unair. Secara otomatis usai disumpah Komite Farmasi Nasional (KFN) yang diwakili oleh Anggota KFN Drs Bambang Triwara Apt, juga menyerahkan sertifikasi kepada 87 apoteker baru periode ke-97 FF Unair itu.
Suasana Aula Garuda Mukti Gedung Rektorat Unair kemarin berubah. Dalam balutan busana nasional, para mahasiswa farmasi yang didominasi perempuan menanti upacara wisuda. Ya, sebanyak 87 mahasiswa yang telah lulus kuliah Fakultas Farmasi saat itu akan menjalani prosesi kelulusan dengan mengucapkan sumpah sebagai apoteker lulusan Unair.
Mengapa apoteker baru harus disumpah? Dekan FF Unair Dr Umi Athiyah menjelaskan, karena apoteker merupakan salah satu petugas negara yang mengabdi berdasarkan keahlian atau ilmunya untuk melindungi masyarakat di bidang kesehatan.
Sehingga apoteker itu mewakili negara untuk mengatur penggunaan obat hasil farmasi serta untuk menghindari penyalahgunaan terhadap produk kefarmasian.”Jadi tugas seorang apoteker itu menjalankan tugas negara,” tandas Dekan FF Unair itu.
Guna menyediakan sumber daya yang mampu untuk menjalankan tugas tersebut, dalam hal ini perguruan tinggi mempunyai kewajiban untuk membina dan mendidik anak bangsa, serta meningkatkan kualitas kelulusan pendidikan kefarmasian untuk menghadapi persaingan global. Hal ini perlu ditegaskan karena negara  sangat berharap dengan lulusan apoteker berkualitas untuk pengabdian kepada nusa dan bangsa.
Dengan demikian, lanjutnya,  sejak seorang apoteker baru disumpah tentunya harus sudah siap mengabdi untuk kepentingan kemanusiaan di bidang kesehatan.
Kendati demikian almamater dalam hal ini FF Unair tidak akan tinggal diam membiarkan alumninya berjuang sendiri. Jika merasa ilmunya masih kurang maka FF Unair masih menyiapkan jenjang pendidikan lebih lanjut untuk menambah keilmuannya.
Sementara Drs Bambang Triwara Apt yang membacakan sambutan Ketua Komite Farmasi Nasional (KFN) Drs Purwadi Apt, MM, ME., mengatakan bahwa apoteker baru harus siap bersaing di pasar global. Yang unik, dari 45.365 apoteker yang sudah bersertifikasi secara nasional itu sekitar 80 persen adalah perempuan.
Harus siap bersaing karena persoalan kesehatan merupakan masalah fundamental bagi setiap orang yang juga harus dipenuhi. Untuk itu pemerintah terus memperkuat sistem peningkatan kesehatan masyarakat yang antara lain untuk menjawab tuntutan masyarakat, yakni melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Dikatakan Bambang Triwara, alumni FF Unair ini, apoteker mempunyai arena pengabdian khusus yang luas yaitu membantu masyarakat (pasien) memanfaatkan pengobatan secara optimal dan ikut melakukan pencegahan terhadap penyakit.
Untuk itulah seorang apoteker dituntut untuk mampu memberikan pelayanan secara optimal terhadap peningkatan sistem kesehatan secara menyeluruh. “Jadi peranan apoteker di era JKN ini sangat kompatibel dan sinergis,” katanya.
Sementara itu Wakil Rektor II Unair Dr H Mohammad Nasih MT, SE, Ak yang mewakili Rektor, dalam sambutannya menjelaskan bahwa lulus menjadi seorang apoteker yang sangat besar tugas dan tanggungjawabnya ini, merupakan hal yang wajib untuk disyukuri. Hal ini mengingat tugas yang akan diemban antara lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang pemerataan layanan kesehatan.”Karena itulah maka amalkan secara optimal ilmu yang sudah saudara peroleh di bangku perkuliahan ini untuk kepentingan sesama. Sungguh ini suatu tugas yang mulia,” pesannya.
Dalam kesempatan tersebut Dekan FF Unair juga memberikan piagam penghargaan kepada Nuzulla Rachma, S.Farm, sebagai lulusan terbaik Apoteker FF Unair periode 97 dengan meraih IPK 3,84. Usai pengambilan sumpah ke-87 apoteker baru dilakukan ramah-tamah bersama para orangtua wisudawan dan pimpinan fakultas serta undangan. [tam]