Dikalungi Emas 40 Gram, Dimandikan Air Kembang – Diarak

???????????????????????????????Situbondo, Bhirawa
Ada yang unik dari prosesi penyembelihan sapi kurban milik H Muhammad Hatib, asal Desa Talkandang, Kecamatan Kota Situbondo, pagi kemarin (5/10). Betapa tidak, pelaksanaan kurban tidak seperti pada umumnya masyarakat atau lembaga yang dilakukan pada perayaan Iduladha. Adalah H Muhammad Hatib, seorang tokoh masyarakat (tomas) yang melakukan kurban sapi berjenis sumintal dengan harga Rp 62,5 juta dan berbobot 1,2 ton yang notabene sapi peraih juara I kontes ternak tahun 2014, baru-baru ini.
Pengamatan Bhirawa, sejak pagi hari sekitar pukul 08.00 wib, ratusan warga setempat mulai berkumpul dihalaman rumah H Mumammad, di Desa Talkandang, Kabupaten Situbondo. Sejumlah tim pelaksanaan kurban juga berkumpul bersama tuan rumah, seraya menyiapkan sejumlah perlengkapan. Mulai pedang, pisau, air kembang, tali dan seperangkat perhiasan. “Ini kami melakukan kurban sesuai dalam ajaran Nabi Ibrahim. Soal sapi dimandikan air kembang tidak ada maksud lain, hanya karena supaya sapi tampak segar saja,” ujar H Mumammad kepada sejumlah wartawan, kemarin.
Kata H Muhammad, sebelum sapi dipotong, ia memang sengaja diarak keliling desa karena memenuhi wasiat dari orang tua, yang lebih dulu meninggal dunia. Dalam arak-arakan sapi kurban ini, kata Muhammad, dirinya melibatkan sejumlah anak yatim piatu asal desa setempat. “Rute arak-arakan sapi hanya keliling jalan desa saja. Kalau tidak salah sekitar 1-2 km, setelah itu kita bacakan doa-doa dulu,” ungkap H Mumammad.
Yang unik lagi, meski sapi sudah di kerubuti beberapa orang namun tetap saja sulit dirobohkan, jelang disembelih. Sapi berwarna merah tersebut baru bisa dirobohkan setelah pemilik mengganti tali dengan ukuran yang lebih besar. Setelah sukses dirobohkan, gemah bacaan takbir dan tahmid dari ratusan warga mulai menggema dihalaman H. Muhammad. “Ayo badan sapi dipegang, kita langsung potong lehernya,” ujar salah sat warga yang berdekatan dengan H Muhammad.
Kepada wartawan H Muhammad mengaku tujuan melakukan kurban dengan memotong sapi peraih juara kontes ternak murni bermaksud mengikuti ajaran dan teladan dari Nabi Ibrahim AS. “Intinya saya mengikuti ajaran Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad serta tuntunan syariat Islam. Yang jelas kegiatan berkurban ini rutin saya lakukan setiap tahun sekali. Sebab semenjak orang tua saya hidup, berkurban juga menjadi kegiatan ibadah rutin tiap tahunnya,” papar H Muhammad.
Pria yang kesehariannya juga menjadi rekanan itu menambahkan, sebenarnya bukan hanya satu ekor sapi saja, melainkan masih ada tiga ekor kambing dan dua ekor sapi jenis lainnya. Penyembelihan hewan korban sebanyak itu, ungkap H Muhammad, dibagikan kepada penerima sebanyak 1000 paket. “Daging kurban terutama dibagikan kepada masyarakat tidak mampu yang ada disekitar kediaman rumah saya,” pungkas H Muhammad. [awi]

Keterangan Foto : H Muhammad Hatib, tokoh masyarakat (tomas) Situbondo saat akan melakukan kurban sapi sumintal seharga Rp 62,5 juta dengan bobot 1,2 ton, kemarin. Sebelum disembelih, sapi yang pernah meraih juar I kontes ternak 2014 tersebut dimandikan, dikalungi emas 40 gram dan diarak keliling desa. [sawawi/bhirawa].

Tags: