Dikbud Kabupaten Sidoarjo Apresiasi Program LDKS SMP IT Inka

Peserta LDKS SMPIT INKA berbaur dengan anak-anak warga Dusun Kalikajang, Gebang Sidoarjo.

Sidoarjo, Bhirawa
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sidoarjo Sidoarjo sangat mengapresiasai kegiatan/ekstra sekolah yang sesuai dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Karena program seperti itu akan berdampak pembentukan karkater kepada siswa-siswinya.
Seperti yang telah dilakukan oleh SMP Islam Terpadu Insan Kamil Sidoarjo dalam program LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) nya. Ia memberikan contoh, sekolah yang berada di lingkungan pertanian, mereka juga harus diberikan pembelajaran tentang pertanian.
“Kalau mereka diberikan pembelajaran mengenai nelayan, tentu saja akan sulit untuk dipahamkan. Makanya, pembelajaran di luar sekolah itu saya harapkan disesuaikan dengan lingkungan sekitarnya,” harapnya, kemarin di Pendopo Kabupaten Sidoarjo.
Terpisah, Kepala SMP IT Inka Sidoarjo Ani Qothul Uhbah menuturkan kalau program LDKS yang dilakukan itu merupakan kegiatan rutin tahunan yang telah dilaksanakan untuk membentuk karakter siswa. Kegiatannya sudah dilakukan pada akhir September 2018 di Desa Kalikajang, Desa Gebang Sidoarjo.
Sebanyak 110 siswa kelas 8 yang kami libatkan turun langsung ke desa, membantu langsung kegiatan warga-warga yang ada di desa tersebut. Mereka membantu kegiatan rutin warga, praktek kegiatan apa saja yang dilakukan oleh warga sehari-harinya.
“Jadi anak-anak ini bisa merasakan langsung bagaimana rasanya menjalai kehidupan warga itu. Semua itu bertujuan untuk melatih kedisplinan siswa,” tutur Ani Qothul Uhbah kemarin(3/10).
Selain itu, anak-anak juga bisa bekerjasama menyusun atau merencanakan program-program kepemimpinan dalam lingkungan sekolah, misalnya dalam pemilihan OSIS. Mereka para pengurus sudah mempunyai karakter dasar kepemimpinan yang kuat, karena telah dirasakan langsung.
“Dengan cara turun langsung, skill mereka secara otomatis sudah terbentuk. Selain itu mereka juga diajari PBB untuk mempererat jaringan dan kebersamaan,” pungkasnya.
Sementara itu Zulfan Makarim dan Muhammad Mario siswa kelas 8-1, usai mengikuti LDKS merasa sangat senang, karena bisa merasakan langsung aktivitas yang dilakukan oleh warga dalam sehari-harinya. Ia mengaku telah membantu warga yang mencari ikan di tambak yang telah dipanen oleh pemiliknya.
Ternyata di dusun tersebut, banyak petani tambak yang tidak mempunyai tambak. Jadi pekerjaan mereka mencari sisa-sisa ikan yang tambaknya telah dipanen oleh pemiliknya. “Makanya kita mengerti kondisi mereka seperti apa. Dengan pengalaman itu, membuat kita lebih giat dalam belajar, menteladani mereka yang tanpa mengenal lelah,” ungkap Zulfan dan Mario. [ach]

Tags: