Dikembangkan Jadi Pembangkit Listrik untuk Dukung Ketahanan Energi

Saluran irigasi Lodagung akan dimanfaatkan pemerintah untuk pengembangan PLTM guna mendukung ketahanan energi.

Saluran irigasi Lodagung akan dimanfaatkan pemerintah untuk pengembangan PLTM guna mendukung ketahanan energi.

Blitar, Bhirawa
Pemerintah berencana mengembangkan saluran irigasi Lodagung di Desa Jegu, Kabupaten Blitar sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dengan kapasitas pembangkitan 1.300 KW atau 1,3 MW per tahun.
Direktur Pengembangan Perum Jasa Tirta I Alfan Trianto mengatakan pengembangan saluran irigasi di Desa Jegu itu dilakukan sebagai upaya untuk menambah pasokan listrik di Indonesia.
“Program ini untuk mendukung ketahanan energi. Seperti dikatakan kementerian (Kementerian ESDM) mungkin 3-5 tahun lagi, ada krisis antara permintaan dan pengeluaran tidak imbang,” katanya ditemui dalam acara pemasangan tiang pancang pembangunan PLTM Lodagung di Bendungan Wlingi belum lama ini.
Ia mengatakan, kebutuhan akan listrik setiap waktu bertambah, di mana antara permintaan dan pengeluaran tidak bisa imbang. Kebutuhan energi tinggi itu di antaranya dipengaruhi karena pertumbuhan penduduk yang tinggi dan semakin meningkatnya perekonomian penduduk.
Pihaknya mengatakan, pengembangan saluran irigasi Lodagung  itu sebenarnya sudah direncanakan sejak 2010, namun baru bisa direalisasikan saat ini. Hal itu disebabkan, adanya berbagai kendala, salah satunya masalah administrasi.
Selain itu, pihaknya juga mengatakan, PLTM Lodagung dibangun di saluran irigasi Lodagung yang mengairi daerah irigasi dari Kabupaten Blitar hingga Tulungagung.
Selama ini, debit air yang dikeluarkan dari Bendungan Wlingi antara 8,8 sampai 13,76 meter kubik per detik (m3/s) dan hanya dimanfaatkan untuk saluran irigasi saja. Debit air yang cukup tinggi itu dinilai mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi PLTM dengan kapasitas pembangkitan 1.300 KW atau 1,3 MW dan “annual energi” sekitar 7,9 GWH per-tahun.
Untuk merealisasikan PLTM itu, Alfan mengatakan semakin serius untuk mengerjakan program tersebut. Bahkan, Perum Jasa Tirta juga sudah melakukan FS dan penyusunan Detailed Engineering Design  pada 2013, dan direalisasikan pada 2014.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pengembangan PLTM Lodagung ini merupakan yang pertama dilakukan. Rencananya, di Jatim akan dikembangkan program serupa di sejumlah sungai di bawah pengelolaan Perum Jasa Tirta. Ada hampir 20 PLTM nantinya yang akan dibangun. “Ini juga impelementasi peraturan baru dari Kementerian ESDM,” ujarnya. [htn]

Tags: