Dikepung Banjir, Sampang Lumpuh

Genangan air masih melumpuhkan 13 kelurahan/desa di Kabupaten Sampang, Minggu (28/2). Banjir dua hari mengakibatkan aktivitas roda perekonomian warga lumpuh total. Bahkan arus lalu lintas yang menghubungkan ke Kabupaten Bangkalan dan Pamekasan nyaris terputus. [nurkholis]

Genangan air masih melumpuhkan 13 kelurahan/desa di Kabupaten Sampang, Minggu (28/2). Banjir dua hari mengakibatkan aktivitas roda perekonomian warga lumpuh total. Bahkan arus lalu lintas yang menghubungkan ke Kabupaten Bangkalan dan Pamekasan nyaris terputus. [nurkholis]

Sampang, Bhirawa
Dua hari dikepung banjir  akses jalan di 13 kelurahan/desa se-Kabupaten Sampang lumpuh total. Selain akses jalan yang tak bisa dilintasi kendaraan karena tingginya banjir, satu warga Abdurrahman (13) santri Pondok Pesantren Al Rohmaniyah Desa Panyepen, Kecamatan Jregik Sampang ditemukan tewas terseret arus banjir, Minggu (28/2).
Bocah malang berusia 13 tahun itu hilang sejak tenggelam dan terseret arus sungai sejak Sabtu (27/2), saat hujan deras mulai mengguyur Kabupaten Sampang. Ia ditemukan dengan jarak sekitar 1 km dari titik hilangnya korban. Posisi korban saat ditemukan bersandar di akar pohon Sungai Nyiburan.”Ya korban terseret arus sudah ditemukan pukul Minggu pukul 08.20,” ucap Kapolsek Jrengik Iptu Widodo.
Abdurrahman tewas tenggelam di Sungai Nyiburan akibat terseret derasnya debit air banjir melanda di kawasan tersebut. Saat itu korban bermain plesetan di sungai bersama ke tujuh temannya.
Peristiwa baru diketahui setelah salah satu ustadz Ponpes Al Rohmaniyah melapor ke Polsek Jrengik jika ada santrinya bernama Abdurrahman, hingga Sabtu (27/2) siang belum kembali ke ponpes.
Bencana banjir yang merendam 13 kelurahan dan desa di Kabupaten Sampang mengakibatkan aktivitas roda perekonomian selama 2 hari lumpuh total. Bahkan arus lalu lintas yang menghubungkan Kabupaten Bangkalan dan Pamekasan nyaris terputus.
Jumlah korban yang terkena musibah banjir mencapai puluhan ribu jiwa, namun kerugian material masih belum dapat dihitung karena sebagian wilayah yang paling parah kondisi air masih belum surut.
Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang Wisnu Hartono menyampaikan,  jumlah korban terdampak langung banjir sebanyak 11.468 KK atau 34.225 jiwa. Sedangkan daerah paling parah yang terendam banjir adalah Jalan Melati dan Jalan Mawar, Kelurahan Dalpenang, karena daerah itu merupakan dataran paling rendah hingga ketinggian air hampir mencapai 2 meter.
“Upaya penanganan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD bersama TNI, Polri, Tagana, PMI, SKPD, relawan dan masyarakat. Bahkan BPBD Provinsi Jawa Timur juga ikut membantu penuh penanganan banjir tersebut,” terang Wisnu, Minggu (28/2).
Ditanya terkait dengan langkah Pemkab Sampang yang dinilai lamban karena jauh-jauh hari tidak menetapkan status siaga satu bencana banjir kepada warga, Wisnu menegaskan bahwa  Bupati Sampang A Fannan Hasib telah menetapkan status Tanggap Darurat Banjir yang berlaku sejak 12 Februari 2016 hingga 12 Maret 2016.
Lebih jauh ia menyatakan, pihak BPBD telah membuat dapur umum untuk memberikan bantuan makanan siap saji bagi para korban yang terjebak banjir. Namun kendala di lapangan yang dihadapi petugas,  kebanyakan korban enggan mengungsi padahal Pemkab Sampang telah menyediakan lokasi pengungsian di Pendapa Bupati.
“Bagi warga  yang mau mengungsi ditampung di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang dan ada sebagian memilih mengungsi di tepi jalan raya karena mereka tidak ingin jauh dari tempat tinggalnya. Sebagian lagi menumpang ke sanak saudaranya yang tidak kebanjiran,” paparnya.
Ia menambahkan, untuk kebutuhan paling mendesak saat ini yang dibutuhkan para korban banjir adalah ketersedian bahan-bahan sembako seperti makanan, air bersih, selimut, perahu karet dan lainnya.
Sejumlah warga mengatakan banjir tahun ini menjadi banjir terparah. Banjir parah kali ini yang kedua terjadi dalam Februari. “Sudah dua hari tapi air masih cukup tinggi. Bahkan di di sejumlah daerah ketinggian air hampir dua meter,” kata Sonhaji, warga Jalan Mawar Sampang,  Minggu (28/2).
Selain banjir, kesulitan warga bertambah dengan pemadaman aliran listrik selama dua hari. Akibatnya, aktivitas warga terkendala.
“Alat komunikasi nggak bisa dinyalakan karena listrik padam. Mau masak juga kesulitan, karena kami nggak bisa kemana-mana untuk memenuhi kebutuhan di dapur. Kalaupun bisa mungkin hanya bisa masak mi instan,” kata Ari, warga Kelurahan Gunung Sekar, Sampang.
Adapun untuk akses dari dan menuju Sampang, hingga saat ini masih terisolir. Satu-satunya akses jalan yang bisa dimanfaatkan adalah Jalan  Makbul yang berada di Kelurahan Polagan Sampang. Akibatnya, arus lalu lintas di sepanjang Jalan Makbul mengalami kemacetan.

Bantuan Dapur Umum
Kementerian Sosial akan menerjunkan bantuan ke warga Sampang yang dilanda banjir setinggi 2 meter karena hujan terus menerus, sejak Sabtu (27/2). Bantuan berupa dapur umum dan perahu karet.
“Bantuan berupa dapur umum dan perahu karet di lokasi SampangMadura. Tapi saat ini sudah siaga perahu karet dan dari pemerintah setempat dan pemprov,” kata Mensos Khofifah Indar Parawangsa usai menghadiri pengajian bersama jamaah dzikir Al-Khidmad di depan Masjid Agung Jalan Sultan Agung Sidoarjo, Minggu (28/2).
Selain Sampang, pihaknya mengeluarkan cadangan beras pemerintah sebanyak 100 ton kemudian tingkat Gubernur 200 ton di atas 200 ton baru Kemensos.
“Karena itu mudah-mudahan ini bisa dipercepat untuk mengeluarkan cadangan beras milik pemerintah dan segera disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan,” jelas Mensos.
Dia menjelaskan, pihaknya memiliki data jika sekitar 274 titik kawasan berpotensi longsor dan banjir dan masing-masing sudah dikoordinasikan.
“SOP yang disiapkan oleh Kemensos sebetulnya relatif memudahkan untuk mendorong kesiapan logistik. Kalau di situ ada bencana sosial secepatnya pemerintah daerah mengeluarkan SK daurat,” jelasnya. [lis,ach]

13  Kelurahan/Desa di Kab Sampang yang Terendam Banjir
No  Nama Desa/Kelurahan  Warga Terdampak
1   Desa Tanggumong       700 KK, 3.000 jiwa
2   Desa Kamoning       810 KK, 2.400 jiwa
3   Desa Pangelen       850 KK, 3.000 jiwa
4   Desa Paseyan         750 KK, 2.300 jiwa
5   Desa Panggung       700 KK, 3.000 jiwa
6   Desa Banyumas       200 KK, 700 jiwa
7   Desa Gunungmadah     750 KK, 3.500 jiwa
8   Kelurahan Gunung Sekar   3.000 KK, 9.000 jiwa
9   Kelurahan Rongtengah      1.500 KK, 6.000 jiwa
10  Kelurahan Polagan      428 KK, 700 jiwa
11  Kelurahan Karang Dalem    100 KK, 375 jiwa
12  Kelurahan Banyuanyar      80 KK, 250 jiwa
13  Kelurahan Dalpinang      1.600 KK, 5.000 jiwa
Sumber : BPBD Sampang

Rate this article!
Tags: