Diklaim Lebih Efisien, Pemkot Pasang Alat Konverter di Mobil Operasional

Pemkot Surabaya mulai memasang alat konverter pada 83 mobil operasional, Senin (16/10). [andre/bhirawa]

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya mulai memasang alat konverter kit bahan bakar gas pada 83 mobil operasional, Senin (16/10). Pemasangan akan dilakukan secara bertahap. Diharapkan, pada akhir Oktober mendatang, 83 mobil operasional sudah terpasang alat komverter tersebut.
Kepala Bagian Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset Kota Surabaya Noer Oemarijati mengatakan, pemasangan alat konverter tersebut merupakan tindak lanjut arahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Sebelumnya, Pemkot Surabaya juga telah ikut melakukan sosialisasi pada bulan lalu.
”Pemasangannya akan dilakukan secara bertahap. Harapannya sampai dengan akhir Oktober sudah selesai. Ini kita dapat hibah dari Kementerian Lingkungan Hidup sebanyak 83 unit,” ujar Noer Oemarijati.
Menurut Noer, untuk saat ini alat konverter kit tersebut hanya bisa dipasang di kendaraan keluaran di atas tahun 2010 yang berbahan bakar bensin. Di antaranya eks mobil dinas hasil pengembalian dari DPRD Surabaya sebanyak 33 unit dan juga mobil pengadaan pada 2017 sebanyak 50 unit. Di luar itu, Pemkot Surabaya sudah punya 25 unit mobdin yang sebelumnya sudah dilengkapi konverter.
Sementara untuk kendaraan diesel yang berbahan bakar solar, masih belum. Padahal, mobil operasional di lingkungan Pemkot Surabaya lebih banyak yang berbahan bakar solar. Seperti mobil operasional di 33 kecamatan dan juga mobil operasional di Satpol PP, Linmas dan dinas teknis yang lain.
”Untuk kendaraan diesel masih belum. Kami berharap Kementerian LH menfasilitasi untuk yang diesel karena mobil kita banyak yang diesel,” sambung Noer.
Pemkot, sambung Noer, tidak ragu untuk melakukan pemasangan alat konverter kit tersebut pada mobil operasional karena kemanfaatannya sangat besar. Selain ramah lingkungan, program ini juga merupakan upaya diversifikasi energi untuk menyukseskan program pembauran energi yang dicanangkan pemerintah.  “Manfaatnya sangat besar. Selain ramah lingkungan, juga bagus untuk efisiensi,’ ujarnya.
Sementara itu Ardi, staf vendor Perusahaan Gas Negara (PGN) yang bertugas memasang konverter kit mengatakan alat konverter dipasang pada bodi mesin.
Sementara untuk tabung gas dengan kapasitas 200 bar diletakkan di bagian bagasi mobil. Menurutnya, tabung 200 bar tersebut kapasitasnya setara 15 liter premium.
Selain itu, konverter kit ini juga dilengkapi dengan alat switch. Jika kapasitas tekanan pada tabung mulai rendah, mesin akan otomatis menggunakan bahan bakar bensin. “Ini sistemnya untuk yang kendaraan bensin. Kalau untuk diesel, speck nya beda. Ada tambahan alat-alat lain,” ujar Ardi. [dre]

Tags: