Diklatpim Diharap Mampu Bentuk Etika Kepemimpinan

Wakil Bupati Lumajang, dr. Buntaran Supriyanto, M.Kes ketika memberikan sambutan pada giat Penutupan Diklatpim TK IV tahun 2017.

Lumajang,Bhirawa
Wakil Bupati Lumajang, dr. Buntaran Supriyanto, M.Kes mengingatkan kepada seluruh peserta Diklatpim TK IV tahun 2017 agar dapat memaknai pendidikannya tersebut sebagai proses intermalisasi nilai pembentukan etika, moral, sikap: peningkatan kemampuan dan pengetahuan serta penguatan keterampilan , dengan demikian pasca pendidikannya nantinya dapat diterapkan dilingkungan kerjanya masing masing.
Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan professional dengan dilandasi dengan kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Lumajang, Buntaran Supriyanto dalam sambutan acara penenutup Diklatpim (Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan) TK IV Angkatan ke- 127 yang bertempat di Aula BKD Kabupaten Lumajang, (7/6) dengan jumlah peserta sekitar 40 peserta dari seluruh OPD dan dihadiri pula oleh perwakilan Badan Diklat Provinsi Jawa Timur.
“Alumni diklat harus mampu mengembangkan pengetahuan, kemampuan serta sikap yang diperoleh guna diterapkan dalam pelaksanaan tugas,” ujarnya.
Lebih lanjut , Buntaran Supriyanto menyampaikan bahwa diklat kepemimpinan harus dimaknai sebagai proses intermalisasi nilai pembentukan etika, moral, sikap serta peningkatan kemampuan dan pengetahuan serta penguatan keterampilan.
Dengan demikian nantinya para alumni tersebut mampu memunculkan originalitas pemikiran terhadap proyek perubahan di unit kerja masing-masing, mampu berpikir kritis dan sistematis dalam melaksanakan perintah dan tugas, serta memiliki akuntabilitas,serta tetap mampu mengembangkan pengetahuan, kemampuan yang dapat diterapkan dalam menjalankan tugas.
Untuk itu mereka di ingingatkan untuk terus meneguhkan komitmen melayani masyarakat dengan mengembangkan ilmu kepemimpinan pelayanan serta bertindak lebih efisien dan efektif. Selain itu, peningkatan keharmonisan dalam melaksanakan koordinasi, sinergitas pelaksanaan program kegiatan. Hal ini mengingat masyarakat semakin canggih mengikuti perkembangan global dan teknologi informasi.
Sedangkan menurut anggota Badan Diklat Provinsi Jawa Timur, Ramliyanto, SP. MP., mengucapkan selamat kepada 40 peserta diklat yang dinyatakan lulus 100%. Ramlyanto menegaskan bahwa diklat ini merupakan sistem temporer dimana situasi, kondisi, dan substansi dikendalikan penuh oleh panitia dan tim akademik.
Di samping itu, Ramlyanto menyampaikan Permen Nomor 11 Tahun 2017 bahwa seluruh ASN diberi hak mengikuti pengembangan SDM melalui diklat aparatur paling tidak 20 jam pelajaran per tahun.
“Ada tiga kunci yang harus dipegang oleh peserta maupun alumni diklat guna menjadikan serta melanjutkan proyek perubahan yaitu komitmen kolektif, scalling up atau diperluas mengenai idelinovasi, dan yang terakhir prinsip keberlanjutan kepemimpinan,”jelasnya.
Menurutnya bahwa kegiatan tersebut pada point utamanya adalah untuk menciptakan sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan; memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat; serta menciptakan kesamaan visi dan misi; pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan; umum dalam pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik.(dwi)

Tags: