Diklatpim IV Benchmarking Adopsi Bali Mandara

Kabid Diklat Pimpinan Bandiklat Jatim, Bagus Pujiono saat menyerahkan cinderamata ke Kepala Badiklat Bali, Dr. Ida Bagus Sedhawa, SE, MSi di Kantor Badiklat Bali. dok badiklat jatim.

Kabid Diklat Pimpinan Bandiklat Jatim, Bagus Pujiono saat menyerahkan cinderamata ke Kepala Badiklat Bali, Dr. Ida Bagus Sedhawa, SE, MSi di Kantor Badiklat Bali. dok badiklat jatim.

Surabaya, Bhirawa
Program Bali Mandara (Agung) yang saat ini tengah dikembangkan oleh Pemprov Bali, menarik perhatian 37 peserta Diklatpim IV Pemprov Jatim angkatan 73. Mereka bisa mengadopsi program tersebut untuk proyek perubahan sebagai salah satu syarat kelulusan.
Menurut Kabid Diklat Pimpinan Bandiklat Jatim, Bagus Pujiono program benchmarking yang digelar Denpasar-Bali mulai 13-16 wajib diikuti seluruh peserta diklat.
Selama berada di Pulau Dewata peserta harus menggali informasi maupun daata dengan melakukan wawancara ke narasumber yang kemudian dituangkan ke dalam kertas kerja kelompok maupun individu untuk diseminarkan.
“Peserta bisa mengadopsi sistem program Bali Mandara sebagai acuan saat menyusun proyek perubahan,” kata Bagus Pujiono saat dihubungi, Selasa (15/9).
Dihubungi terpisah, Kepala Badiklat Bali, Dr. Ida Bagus Sedhawa, SE, MSi menjelaskan, ada 12 program unggulan Bali Mandara, yakni Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), sistem pertanian terintegerasi (Simantri), bedah rumah, Jamkrida, gerakan pengembangan desa terpadu (Gerbang Sadu), Bali clean green,
Pendidikan 12 tahun, SMA dan SMK Bali Mandara, sarbagita atau penggunaan transportasi masal, simakrama (open house), mahalangko atau program pentas seni selama satu bulan dan forum bebas bicara apa saja.
“Program Bali Mandara adalah Bali yang maju, aman, damai, dan sejahtera. Selain mendongkrak sektor wisata di level internasional, kita juga harus mengentas kemiskinan, memberikan pendidikan dan mengatasi masalah sosial lainnya,” kata Ida Bagus Sedhawa.
Salah satu nara sumber, Tjok Bagus Pamayun menjelaskan, sampai saat ini industri pariwisata menjadi andalan utama Pemprov Bali. Namun masih ada beberapa masalah seperti, kemacetan, penyakit maupun sampah. “Untuk mengatasi masalah itu, kami melakukan kerjasama dengan instansi terkait,” katanya.
Seperti diketahui, Diklatpim IV angkatan 73 digelar 10 Agustus hingga 22 September digelar di Badiklat Jatim. Nantinya para peserta wajib membuat proyek perubahan dan diterapkan di lingkungan kerja masing-masing. [wwn]

Tags: