Diknas Bangkalan Terkesan Tak Serius Sambut UN Online

UN onlineBangkalan, Bhirawa
Sesuai dengan edaran Kemendikbud per Januari 2015, tiga lembaga pendidikan di kabupaten Bangkalan ditunjuk oleh pemerintah pusat melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) untuk menyelenggarakan ujian nasional secara online yang dikenal ujian CBT (Couputer Based Test), di antaranya, SMP 1 Bangkalan, SMKN 1 Bangkalan, dan SMKS Nurul Amanah Bangkalan.
Hal itu didasarkan kelayakan dan kelengkapan tiga lembaga tersebut yang tahun lalu mendapatkan EMIS (Edukasi Manajemen Infrastruktur Sekolah). “Tiga lembaga yang direkomendasikan oleh pusat sudah melalui proses seleksi yang di dasarkan pada EMIS tahun 2014,” ungkap Risman Iriyanto, seksi kurikulum sekolah menengah Disdik Bangkalan, kemarin.
Per Januari 2015 tiga Lembaga pendidikan di Bangkalan harus siap melaksanakan ujian online yang dikenal ujian CBT. “Ini pertama kali sekaligus uji coba yang biayanya lebih murah dari ujian biasanya. Dalam waktu dekat disdik akan melakukan pelatihan bagi guru-guru petugas laboratorium pada 3 lembaga yang telah ditunjuk untuk melaksanakan ujian CBT, mengingat waktu pelaksanaan UNAS yang sudah dekat,” tandasnya.
Moh. Rifai, humas SMKS Nurul Amanah, mengatakan, secara kelembagaan SMKS Nurul Amanah sudah 100 persen siap melaksanakan ujian CBT sesuai petunjuk pusat. “Dari tahun 2014 Nurul Amanah sudah menyelenggarakan program IT sehingga siswa sudah terbiasa menggunakan internet,” kata Rifai.
Lebih lanjut, Rifai menambahkan, dari segi kelengkapan, secara prosedur sudah di siap. “Tinggal menunggu penambahan kapasitas internet yang hari ini (kemarin -red.) akan ada dari pihak telkom. Sejauh ini pihak dinas pendidikan Bangkalan baru satu kali mensurvei mengenai kelengkapan dan data siswa SMKS Nurul Amanah,” kata Rifai.
Ujian CBT yang akan dilaksanakan pada akhir bulan April mendatang masih banyak yang harus dievaluasi, sampai saat ini belum ada persiapan sama sekali yang dilakukan dinas pendidikan Bangkalan untuk menghadapi ujian CBT. Padahal pelaksanaannya tinggal dua bulanan. “Jangan sampai ujian CBT tahun ini hanya dijadikan bahan uji coba,” ungkap Rifai dengan raut muka bersinar.
Menurut Rifai, ujian online yang digagas pemerintah harus benar-benar menyiapkan mental siswa dalam menjawab kecepatan soal. Kalau siswa tidak terbiasa mentalnya akan droup. “Ini sangat berbahaya,” tandas Rifai. [mb8]

Tags: