Dilematisnya Makam Umum di Sidoarjo

Makam Umum Delta Praloyo, Sidoarjo untuk mengurangi kesenjangan Makam

Makam Umum Delta Praloyo, Sidoarjo untuk mengurangi kesenjangan Makam

Sidoarjo, Bhirawa
Makam umum 1.000 m2 (Desa Geluran) yang disediakan Perumahan Taman Pondok Jati, Kec Taman, sejatinya untuk mengharmoniskan Desa Geluran dan Desa Kedungturi. Namun Fasum makam ini menimbulkan gesekan baru di dua desa bertetangga itu. Pihak Desa Kedungturi menolak jenazah warga Geluran dikubur di makam mini itu.
Itulah gambaran peliknya penyediaan makam di kabupaten yang mulai padat penduduk ini. Orintasi desa umumnya tak mau tahu dengan kesulitan itu, yang penting makam desa untuk orang desa yang sama. Bahkan warga perumahan yang berada di satu desa tak boleh di kubur di makam desa. Misalnya warga Perum Deltasari, Waru, yang berkeluh kesah karena tak diizinkan desa untuk dikubur di makam desa.
Di Perumahan Tropodo Asri dan Tropodo Indah, Waru juga demikian. Warga baru harus menyetorkan uang Rp1,5 juta bila kelak keluarganya yang meninggal ingin di kubur di makam desa yang terlatak di Jl Tropodo I itu. Uang itu harus diserahkan ke panitia desa yang menglola makam. Apabila tidak, jangan harap boleh dikubur di pemakaman Islam itu. Namun tentu saja pengelola makam menyediakan fasilitas khusus seperti kain kafan, penggali lobang makam, kembang, modin. Sehingga pihak keluarga tak perlu repot-repot lagi. Namun keserasian begini hanya terjadi di desa tertentu.
Banyak desa memilih ekslusif seperti yang terjadi di perumahan Taman Pondok Jati (TPJ) itu. Ketua REI Sidoarjo, Susilo Effendi, mengakui tak mudah menangani makam. Susilo yang juga pengembang dari TPJ itu mengakui, saat menyediakan lahan makam 1.000 m untuk warga Perum Taman Pondok Jati, itu tujuannya melayani pemakaman warga perumahan yang lokasinya diantara dua desa. kebetulan lokasi makam berada di satu desa yakni Kedingturi. Rupanya ini menjadi masalah, saat warga perumahan TPJ yang lokasi rumahnya di Desa Geluran ditolak dikuburdi situ. ”Kan repot kalau begini, padahal makam itu disediakan pengembang tapi desa yang mengatur-atur,” katanya.
Di saat pengembang menghadapi dilema ini, Pemkab Sidoarjo menugaskan REI Sidoarjo untuk menyediakan makam umum di Desa Gamping Rowo, Kec Tarik. Sudah tiga hektar tanah dibebaskan, dari 20 hektar tanah yang akan dibebaskan seluruhnya. Lokasinya yang sekitar 20 km dari kota Sidoarjo atau lebih dekat bila ditempuh dari Mojokerto atau Mojosari, tak menjadi soal. Desain makam itu akan berunsur entertainment. Keindahan dan kenyamanan ditonjolkan, sehingga yang ke makam tak merasa berada di tempat yang menyeramkam.
”Kini kami sudah membebaskan lahan tiga hektar dan sudah diuruk dan siap ditempati untuk makam. Tapi target kami untuk memenuhi makam sekelas San Diego Hills kita akan membebaskan lahan 20 hektar,” ujarnya.
Pembangunan makam estate di Gampingrowo memang solusi mengatasi kebutuhan makam di Kota Delta ini. Pembangunan makam itu hasil iuran dari sejumlah pengembang perumahan untuk membangun makam bersama. Hal itu dikarenakan tak semua pengembang bisa menyediakan fasilitas makam sendiri.
REI membuat konsep makam San Diego Hills, Jakarta, agar makam di Gampingrowo itu tak terkesan angker dan menyeramkan. Fasilitas yang akan dipenuhi, seperti mushalla, taman dan makam tak boleh dibuatkan kijing (bangunan) biar kelihatan asri.
Makam estate, akan dipetak-petak untuk beberapa pemakaman sesuai dengan agama yang ada di Indonesia, termasuk untuk umat Hindu. Meski dipetak-petak, pemakaman tersebut ada di satu kawasan yang nantinya akan dilengkapi dengan taman. Saat inipun makam estate itu sudah bisa ditempati. Pasalnya, saat ini lahan seluas tiga hektar sudah diuruk dan sudah bisa digunakan. Pihaknya akan membangun makam estate itu secara bertahap,” katanya.
Susilo mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pemkab Sidoarjo. Nantinya, makam estate itu diserahkan ke pemkab bisa secara bertahap atau langsung keseluruhannya. Dia menarget tahun ini makam estate sudah bisa digunakan dan dibangun seperti konsep makam San Diego Hills.
Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah mengatakan, kini Pemkab sudah mempunyai pemakaman umum di Delta Praloyo, Desa Gebang, Sidoarjo. Namun, semakin banyaknya perumahan harus dilengkapi dengan pemakaman umum. Salah satunya dengan membuat makam estate yang kini sedang dikerjakan REI Sidoarjo.
Dalam pembangunan makam estate itu harus jauh dari kesan angker. Bahkan yang harus dilakukan REI Sidoarjo bagaimana membuat makam itu asri dan menjadi daya tarik wisata. Saiful Ilah sangat setuju jika konsepnya meniru makam San Diego Hills yang merupakan kawasan pemakaman tertata bagus dengan konsep taman. [hds]

Rate this article!
Tags: