Diluncurkan Gubernur, Jadi Satu-satunya Wakil ASEAN di Belanda

5-kapal-ITSJalapatih, Kapal Bertenaga Surya Karya ITS
Kota Surabaya, Bhirawa
Mobil listrik nasional (Molina) karya mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah diluncurkan untuk mengikuti Tour de Java dari Jakarta ke Surabaya pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei lalu. Persis pada hari dan momentum yang sama, ITS kembali meluncurkan kapal bertenaga surya bernama Jalapatih oleh Gubernur Jatim Dr H Soekarwo SH, MHum.
Bukan sekadar kapal ramah lingkungan bertenaga surya, Jalapatih dipastikan juga akan menjadi primadona. Sebab, di ASEAN hanya Jalapatih  saja yang siap berlaga di Dong Energy Solar Challenge, Belanda 26 Juni – 4 Juli 2014 mendatang. Bahkan di Asia, hanya ada dua negara yang ambil bagian yakni Indonesia diwakili Jalapatih ITS dan perwakilan Tiongkok. Karena itulah, pantas jika Gubernur Jatim langsung turun untuk memberikan dukungan kepada para tim yang akan berlaga.
Para anggota tim Marine Solar Boat Team ITS  optimis kapal ini akan berjaya dalam kompetisi kelas dunia ini. Hal ini tentu jika kapal dapat berjalan sesuai yang diharapkan, yaitu bergerak dengan kecepatan 7 hingga 8 knot atau 12 km/jam. Selain itu, keahlian pengemudinya (driver) juga akan menjadi faktor yang sangat mendukung.
Sudah ada tiga driver yang disiapkan yakni ketua tim Candra Prasetyo, Ginanjar Basuki dan Viky Suyanto. Dari tiga driver itu, hanya Viky yang belum memenuhi syarat yang ditentukan panitia, yakni memiliki berat badan minimal 70 Kg. “Sementara bobot saya baru 65 kg. Makanya sekarang saya harus banyak makan bergizi untuk menambah berat badan,”tuturnya sambil tertawa.
Selain berat badan, driver juga dituntut memiliki keahlian berenang. Hal ini sebagai jaga-jaga jika sewaktu-waktu ada sampah yang bisa nyangkut di mesin kapal. “Jika itu terjadi driver harus turun membersihkan. Karena itu harus bisa berenang,” kata mahasiswa semester empat Jurusan Sistem Perkapalan.
Di lomba ini, mereka akan menempuh jarak 200 km selama satu minggu. Ada enam  etape yang akan dilalui mulai  Blauweted – Groningen – Zoutkamp – Drachten – Sneek – Harlingen  hingga Leewarden. “Doakan kami bisa membanggakan Indonesia, Jawa Timur dan ITS,” sebut Viky.
Ketua Marine Solar Boat Team Candra Prasetyo menjelaskan, kapal ini memiliki empat panel surya dengan panjang 5 meter dan lebar 1,5 meter yang dipasang menutupi permukaan kapal sehingga hanya menyisakan ruang untuk satu pengemudi. Solar cell ini memiliki daya 2 Kw yang bisa digunakan untuk menggerakkan motor secara langsung.  “Jika cahaya terik, kami akan menggunakan solar cell secara langsung. Tetapi kalau sudah mulai redup kami akan memanfaatkan baterai litium yang sudah kami cadangkan,” terang Candra.
Untuk perlombaan ini, mereka akan membawa 119 baterai litium ion yang dirangkai tersendiri. Sementara bodynya dibuat dari fiber glass yang cukup ringan dilengkapi sayap (vin) untuk menstabilkan kapal. “Dengan desain kapal seperti ini akan bisa bermanuver lincah karena memiliki lambung tunggal,” kata dia. Sementara mesinnya menggunakan Torqeedo produksi Jerman yang memiliki keunggulan tingkat efisiensi tinggi dan dengan daya sama menghasilkan rotation per minute (rpm).
Gubernur Jatim Soekarwo mengaku bangga dengan apa yang telah ditunjukkan mahasiswa ITS. Menurutnya, hal ini adalah hasil dari kreativitas dan kerja keras dari mahasiswa Jurusan Teknik Sistem  Perkapalan. “Anak ITS mampu berpikir intelek. Ini teknologi yang luar biasa menurut saya,”pujinya.
Pihaknya pun sangat tertarik untuk bekerjasama dengan ITS, khusunya dalam hal pengembangan kapal-kapal milik nelayan di daerah Jawa Timur.  Dia berharap ke depannya akan ada Jalapatih-Jalapatih baru yang dihasilkan ITS. Sebab, kapal-kapal nelayan yang saat ini ada juga butuh sentuhan teknologi agar hasilnya jauh lebih maksimal. “Dengan demikian, apa yang dihasilkan perguruan tinggi benar-benar akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya.[tam]

Tags: