Hamparan tambak udang Vanime di kabupaten Probolinggo.
Probolinggo, Bhirawa
Komoditas udang windu selama ini menjadi salah satu produk unggulan bagi masyarakat Kabupaten Proboinggo. Namun kini pihak pemkab berupaya mengembangkan udang vaname yang saat ini tengah dilirik pasar internasional.
Saat ini banyak pengusaha dalam negeri dan modal asing yang secara intensif membudidayakan udang vaname. “Untuk itulah kami mengambil peluang besar di pasar internasional yang masih terbuka lebar. Apalagi setelah budidaya yang dikembangkan di Vietnam dan India mengalami kemerosotan,” ujar Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Probolinggo, Dedi Iswandi, Senin (15/12).
Pada era tahun 80’an, Kabupaten Probolinggo merupakan penghasil komoditas udang windu di Indonesia. Akan tetapi pada akhir era orde baru mulai mengalami kemerosotan. Baru sekitar tahun 2000, produksi tambak udang kembali bangkit seiring dengan pengembangkan udang jenis vaname.
“Udang vaname ini merupakan komoditas yang lebih unggul bila dibandingkan udang windu. Pada tahun 2008 sudah terdapat 2.000 hektar tambak udang yang dikelola 29 perusahaan asing dan dalam negeri,” tandasnya.
Secara terpisah Bupati Pribolinggo, Hj. Puput Tantriana Sari Hasan Aminudin, menegaskan, bahwa pihaknya sangat mendukung atas pengembangan dan budidaya tambak udang vaname.
Dengan budidaya udang Vaname maka masa kejayaan udang di Probolinggo dapat kembali terulang, perlu penerapan teknologi baru pada pengelolaan budidaya tambak udang. Oleh sebab itu, para petani tambak, yang selama ini masih menerapkan metode tradisional perlu diberikan penyuluhan mengenai teknologi modern dalam usaha tambak udang.
Tranformasi ilmu dan tehnologi tersebuuti sebagai upaya untuk meningkatkan produksi petani tambak. Sehingga kesejahteraan masyarakat dapat lebih meningkat,” ungkap Bupati Tantri. [wap]
