Dimutasi dari Dinkes, Tugas Herlin Lebih Strategis

Herlin Ferliana

Pemprov Jatim, Bhirawa
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim dr Herlin Ferliana dipindah tugasnya sebagai Direktur RSU Haji Surabaya. Kendati demikian, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa tetap meminta pihaknya menjadi bagian strategis dalam percepatan penanganan Covid-19. Khususnya dalam upaya mewujudkan herd immunity melalui vaksinasi.
Gubernur Khofifah menunjuk Herin sebagai ketua rumpun vaksinasi Covid-19 Jatim. Job desk ini baru dibentuk Khofifah memperkuat empat rumpun lainnya. “Kita pernah buat empat rumpun dalam Satgas Covid-19. Ada rumpun promotif logistik BPBD leading sektornya, rumpun tracing testing Kepala RS Saiful Anwar dr Kohar, rumpun kuratif dr Joni Wahyuhadi Dirut RSUD Soetomo, rumpun dampak sosial ekonomi Wagub Emil. Sekarang ini vaksinasi kerja yang tidak sederhana,” tutur Khofifah, Rabu (28/7).
Khofifah menegaskan, tugas rumpun vaksinasi antara lain melakukan redistribusi vaksin ke semua daerah. Hal itu dilakukan secara derail mana yang sudah waktunya dosis kedua dan jenis vaksinnya. Saat ini yang sudah memiliki jejaring seperti itu adalah dr Herlin yang saat ini ditugaskan sebagai Direktur RSU Haji. “Saya menyampaikan dr Herlin tetap menjadi koordinator baru rumpun vaksinasi, tugasnya juga tidak ringan,” ujar dia.
Lebih lanjut Khofifah juga menyampaikan ketersediaan vaksin Covid-19 di Jatim yang saat ini cukup aman. Sebab vaksin itu datangnya rata-rata seminggu dua kali dan segera langsung didistribusikan. “Kemarin datang, hari ini distribusi. Insyaallah tanggal 30 datang lagi, kalau biasa datang dini hari, tanggal 31 langsung distribusi,” ujar Khofifah.
Terkait jumlah vaksin yang datang, Khofifah mengaku Kementerian Kesehatan telah menentukan kebutuhannya. Sebab, Kemenkes sudah memiliki peta kebutuhan dan rencana distribusi vaksin. “Jadi kita dapat berapa itu Pak Menkes sudah ada peta. Peta itu sebetulnya sifatnya given,” tandasnya.
Hingga saat ini, berdasarkan gugus tugas Covid-19 Jatim, sasaran vaksinasi dosis pertama di Jatim telah mencapai 23,4 persen atau sebanyak 7,4 juta orang. Sedangkan untuk dosis kedua telah mencapai 9,4 persen atau mencapai 2,99 juta.
Sasaran vaksin di Jatim sendiri mencapai 31,8 juta orang yang terdiri dari tenaga kesehatan, lanjut usia, petugas layanan publik, masyarakat rentan dan masyarakat umum usia 12 -17 tahun. Baik dosis pertama maupun kedua, sasaran vaksinasi di Jatim berada di peringkat tertinggi nasional. Selama PPKM Darurat pada 3 – 27 Juli, vaksinasi di Jatim telah dilakukan kepada 2,6 juta orang. [tam]

Tags: