Din Syamsuddin: Pilihlah Pemimpin Dengan Dua Pendekatan

Penasehat PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Din Syamsuddin saat menghadiri acara Silaturrahim 8 Keluarga Muhammadiyah Jombang, Minggu siang (10/03).
[Arif Yulianto/ Bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Penasehat PP Muhammadiyah, Prof.Dr. KH Muhammad Sirajuddin Syamsuddin (Din Syamsuddin) berperan agar masyarakat terutama warga Muhammadiyah untuk memilih pemimpin dalam konteks saat ini adalah Pemilihan Presiden (Pilpres) dengan menggunakan dua pendekatan.
Dua pendekatan yang dimaksud Din Syamsudin adalah , pendekatan spiritual dengan cara bertanya kepada hati sanubari dan yang kedua dengan pendekatan rasional dengan pengetahuan dan informasi siapa yang bakal di pilih.
Din Syamsuddin mengatakan hal tersebut saat diwawancarai sejumlah wartawan usai acara Silaturrahim 8 Keluarga Besar Muhammadiyah Jombang di Desa Carangrejo, Kacamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Minggu siang (10/03).
Pada acara ini, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut sempat melakukan pidato dihadapan sekitar 3.000 warga Muhammadiyah Kabupaten Jombang.
“Memilih pemimpin adalah sebuah kewajiban keagamaan, tidak sekedar kewajiban kenegaraan. Oleh karena itu harus dapat dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT. Maka, pilihlah dengan dua pendekatan, spiritual dan rasional,” ujar Din Syamsudin.
Din Syamsuddin mengatakan, menghadapi Pemilu tahun 2019 yakni Pilpres, dan Pemilihan Legislatif (Pileg), ia meminta Bangsa Indonesia, khususnya umat Islam agar tetap menjaga persatuan dan kekeluargaan.
Disebutnya, jangan sampai agenda demokrasi tersebut kemudian menggoyahkan sendi-sendi persatuan bangsa. Dikatakannya saat ini, karena situasi politik, Bangsa Indonesia termasuk umat Islam yang ada di dalamnya menjadi terbelah.
“Dan keterbelahannya itu sangat serius, karena muncul pendukung-pendukung yang fanatik, maka Pemilu ini harus kita lakoni secara beradab,” pintanya.
Ia juga berpesan secara khusus sebagai bangsa, agar masyarakat memilih pemimpin yang bisa menegakkan kedaulatan negara secara sungguh-sungguh.
“Karena bangsa yang besar ini sekarang roboh kedaulatannya. Kita perlu pemimpin-pemimpin yang secara sejati bisa menegakkannya. Seperti Tri Sakti Bung Karno yang sayangnya terlalu banyak di ucapkan, tapi kurang dilakukan,” imbuhnya.
Khusus kepada warga Muhammadiyah, ia meminta agar mereka memilih pemimpin yang diyakini secara sejati memperhatikan dan membela kepentingan umat Islam.
“Tentu tanpa mengabaikan dan merugikan kepentingan umat yang lain,” pungkasnya.(rif)

Tags: