Din Syamsudin Resmikan 35 AUM

3-muhammadiyahSurabaya, Bhirawa
Masa jabatan Prof Din Syamsudin sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah hanya tinggal sepekan. Namun berbagai tugas diinternal justru semakin deras berdatangan. Diantaranya peresmian sejumlah Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang dilakukan hampir setiap hari. jelang Muktamar Muhammadiyah di Makasar pada 3 – 7 Agustus mendatang.
“Peresmian kali ini adalah rekor baru. Sebanyak 34 gedung dan AUM diresmikan sekaligus. Sebelumnya Lumajang paling banyak dengan penandatangan 21 prasasti peresmian AUM,” tutur Din Syamsudin di sela peresmian 34 proyek Muhammadiyah Kota Surabaya di SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya, Senin (27/7).
Sebagai ketua umum, tumbuhnya sejumlah AUM baru ini merupakan kado terindah menjelang akhir masa jabatannya. “Karena setelah muktamar ini, saya akan kembali jadi ketua ranting Muhammadiyah. Di Muhamadiyah tidak ada masalah seperti itu. Semua (pengurus) sama,” papar tokoh yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Menyinggung terkait muktamar, Din mengaku saat ini telah ada 82 kandidat yang mendaftar dan sudah melalui tingkat seleksi bakal calon. Dari 82 akan diseleksi menjadi 39, kemudian diseleksi lagi menjadi 13 orang dan masuk sebagai anggota PP Muhammadiyah.
“Soal kepengurusan, Insya Allah Muhammadiyah tidak akan menghadapi masalah. Karena di Muhammadiyah tidak ada krisis kader,” tandasnya.
Waka SMA Smamda Bidang Al Islam, Bahasa Arab dan Kemuhammadiyahan, Sulaiman menyatakan 34 proyek amal usaha PD Muhammadiyah Surabaya yang diresmikan terkait bidang pendidikan dan sosial. Diantaranya ialah pendirian tiga sekolah baru, tiga renovasi gedung sekolah, pendirian camping ground di Wonosalam, Jombang, 13 pembangunan gedung sekolah baru dan pendirian empat panti asuhan.  Selain itu diresmikan pula tiga masjid baru dan lima renovasi masjid Muhammadiyah di Surabaya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Zayin Chudlori mengungkapkan, 34 proyek Muhammadiyah ini telah dimulai sejak dua tahun lalu dengan menelan biaya hingga Rp 68 miliar. Nominal ini hanya untuk pembangunan gedung, tidak termasuk tanah. “Tanahnya umumnya dari wakaf yang sudah lama. Sekarang kita menfaatkan untuk AUM,” tutur dia.
Zayin mengaku, sebagian besar biaya untuk proyek ini digali dari warga dan simpatisan Muhammadiyah. “Kami berharap AUM ini dapat meningkatkan dakwah Muhammadiyah semakin baik dengan memberikan layanan di bidang pendidikan dan sosial ke masyarakat,” pungkas dia. [tam]

Rate this article!
Tags: