Dinas Cipta Karya Siap Bangun Asrama Nusantara

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan dan Wagub Emil Dardak bersama dengan Staf Khusus Presiden untuk Papua Lenis Kogoya di Gedung Negara Grahadi. Pada kesempatan itu gubernur menyapa mahasiswa asal Papua yang menempuh pendidikan di perguruan negeri di Jatim. [trie Diana]

Menunggu Petunjuk Gubernur
Pemprov, Bhirawa
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPRKP dan CK) Jatim siap mewujudkan keinginan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang ingin membuat Asrama Nusantara yang diperuntukkan mahasiswa seluruh Indonesia yang mengenyam pendidikan tinggi di Jatim.
“Saat ini kami memang belum mendapat petunjuk resmi dari Gubernur Khofifah untuk membangun Asrama Nusantara itu. Tapi jika kami diberikan tugas untuk membangun gedung itu, kami siap melaksanakan dengan baik,” ujar Kepala (DPRKP dan CK) Provinsi Jatim, M Rudy Ermawan Yulianto, dikonfirmasi, Kamis (22/8).
Menurut Rudy, dirinya mengetahui rencana keinginan Gubernur Jatim yang ingin membangun asrama mahasiswa itu dari pemberitaan di media. Untuk itu, dirinya masih belum mengetahui secara detail apa dan bagaimana konsep pembangunan asrama tersebut. Apakah nanti berbentuk hibah atau aset milik Pemprov Jatim.
“Jika bentuknya hibah, pelaksanaannya bisa saja tidak di dinas kami. Bisa ke OPD lain seperti di biro. Makanya nanti dilihat petunjuknya Bu Gubernur seperti apa. Kalau lahan dan pembangunnya menggunakan APBD tentu akan menjadi aset pemprov,” ungkapnya.
Terkait lahan yang bakal dipakai untuk pembangunan asrama, Rudy juga mengaku belum mengetahuinya. Selama ini, kata Rudy, untuk pembangunan asrama mahasiswa belum pernah dilakukan Pemprov Jatim. Yang pernah dilakukan hanya membangun rumah susun atau rusun saja.
“Intinya kami siap membangun asrama mahasiswa jika diperintah Bu Gubernur. Perintahnya seperti apa, kami masih belum mendapat arahan beliau. Mungkin nanti akan dibahas seperti apa konsepnya, termasuk anggaran pembangunannya,” tandasnya.
Sebelumnya, Gubernur Khofifah telah menyatakan akan membangun Asrama Nusantara. Asrama tersebut diharapkan dapat menampung mahasiswa dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia dengan kuota tertentu.
Misalnya mahasiswa Kalimantan berapa, Papua dan Papua Barat berapa, Sulawesi dan Sumatera berapa. Tentu, kata dia, hal ini juga membutuhkan keikhlasan mahasiswa Jatim sendiri. Karena sesungguhnya beberapa perguruan tinggi negeri juga telah menyiapkan asrama-asrama terutama pada tahun pertama kuliah.
Dengan hidup berdampingan dengan beragam suku, bahasa hingga adat istiadat, rasa saling menghargai, memahami, kepercayaan dan toleransi akan muncul. Jadi bagaimana sebetulnya Bhineka Tunggal Ika itu dapat diwujudkan dalam keseharian.
“Maka yang ada di dalam diri mereka adalah bagaimana mereka menjadi Indonesia dengan beragam suku, beragam bahasa, dan beragam adat istiadat dan akhirnya tepo selironya akan muncul. Di situlah ada muncul understanding, trust dan respect diantara mereka yang berasal dari berbagai daerah. Kita ingin menggagas asrama mahasiswa nusantara,” ujarnya.
Untuk merealisasikan itu, pihaknya akan melakukan komunikasi dengan tim yang melakukan telaah terhadap seluruh penggunaan APBD masing-masing daerah termasuk Jatim. “Pembangunan asrama itu nanti bisa menggunakan APBD Jatim. Ini telaah anggarannya, kalau tanah kan ada. Kalau itu (pembangunan asrama) masuk di RAPBD (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) saya rasa dimungkinkan,” katanya. [iib]

Tags: