Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Semarang Ingin Miliki e-Book

Jajaran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab Sidoarjo menjelaskan layanan e-book pada tamunya dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kab Semarang. [alikus]

Studi Banding di Kab Sidoarjo
Sidoarjo, Bhirawa
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kab Semarang ingin mengembangkan pelayanan e-book, seperti sudah dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab Sidoarjo sejak tahun 2018 lalu.
Apalagi pada pandemi Covid 19 ini, kerumunan di dalam ruangan Perpustakaan juga dibatasi dengan aturan Protokol Kesehatan (Prokes), melarang adanya kerumunan. Sehingga perkembangan layanan e-book yang memanfaatkan perkembangan IT, dinilai sangat efektif dan efisien.
“Kami ingin mempunyai sendiri seperti di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab Sidoarjo ini,” ujar Kasi Akuisisi Dinas Kearaipan dan Perpustakaan Kab Semarang, Gunadi SE, Rabu (10/3) kemarin, disela – sela kegiatan study bandingnya ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab Sidoarjo.
Di tempatnya sudah ada layanan e-book namun ditangani pihak ketiga, saat ini sudah berjalan selama satu tahun ini. Tetapi, menurut penjelasan Gunadi, kalau nantinya bisa dijalankan sendiri seperti di Kab Sidoarjo, kenapa tidak. Tentunya akan bisa lebih hemat anggaran dan bisa meningkatkan mutu SDM pegawai.
Gunadi mempunyai angan – angan, semoga layanan e-book seperti di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab Sidoarjo itu bisa terealisasi pada dua tahun mendatang. Namun Gunadi akan mengusulkan dulu pada para pimpinan. Sebab kini kondisi anggaran masih banyak terserap untuk penanganan pandemi Covid 19.
Dikatakan Gunadi, di layanan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kab Semarang, tempat layanan manual ada dua tempat. Satu di pusat kota, satunya di pinggiran kota, yang jaraknya 15 km.
“Seperti pada umumnya, yang banyak peminjam biasanya kalangan pelajar dan mahasiswa, kemudian dari kalangan masyarakat umum,” kata Gunadi, yang dalam kunjungan study banding itu didampingi lima orang ASN lainnya.
Sementara itu, Kabid Pengolahan, Layanan, Pelestarian Bahan Pustaka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab Sidoarjo, Drs Iskandar Dirgayusa, tempatnya beberapa waktu ini memang menjadi jujugan study banding dari banyak daerah. Tidak hanya di pulau Jawa saja, tapi juga ada dari luar Pulau Jawa. Seperti Kalimantan dan Sulawesi.
“Mereka mendapat informasi adanya layanan e-book kami ini dari pihak Perpustakaan Nasional atau ada yang melihat sendiri lewat website. Semoga layanan e-book kami terus konsiten dan meningkat layanannya,” ujar Iskandar, usai melayani tamunya.
Dikatakan Iskandar, e-book dari Disperpusip Kab Sidoarjo yang diberi nama SIDIRA atau Sidoarjo Information Digital Library itu, saat masa pandemi Covid 19 ini banyak sekali peminatnya.
Kalau dibuat prosentase, 80% untuk layanan e-book dan 20% layanan manual. Layanan manual lebih sedikit, sebab ada aturan Prokes tidak boleh ada kerumunan massa di dalam ruangan baca perpustakaan. Tujuannya untuk mencegah penularan Covid-19 bagi para pengunjung.
“Dengan layanan e-book bisa mengurangi kerumunan, dengan layanan e-book peminjam buku bisa dari mana saja, dan waktunya kapan saja, bisa pagi, siang atau malam, terserah peminjam,” jelasnya.
Dalam aturannya, bagi pembaca yang sudah menjadi anggota bisa meminjam untuk membaca buku dalam e-book ini selama tujuh hari. Sedangkan bagi yang masih belum menjadi anggota hanya selama tiga jam saja.
“Membaca buku lewat layanan e-book ini bisa dilakukan tidak hanya di wilayah Sidoarjo saja, tapi juga bisa di seluruh Indonesia,” kata Iskandar, yang sempat mengatakan kalau layanan e-book yang sudah ada sejak tahun 2018 lalu itu jumlah peminatnya sudah mencapai ribuan orang. [kus]

Tags: