Dinas Kebakaran Surabaya Edukasi Warga Tangani Kebakaran

Petugas dari Dinas Kebakaran ketika memberikan edukasi warga untuk menangani kebakaran, Rabu (3/1). [andre/bhirawa]

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Warga Kota Surabaya diimbau untuk tetap mewaspadai terjadinya potensi kebakaran di lingkungan tempat tinggal mereka. Pasalnya, meskipun intensitas hujan sekarang ini tengah deras-derasnya mengguyur Kota Pahlawan, bukan berarti meniadakan potensi kebakaran.
Berdasarkan data yang ada di Dinas Kebakaran Kota Surabaya, di musim hujan kali ini, kebakaran masih cukup sering terjadi meskipun intensitasnya tidak setinggi seperti ketika musim kemarau.
Salah satu wilayah Surabaya yang termasuk kawasan padat adalah di RW 11 Kelurahan Petemon Kecamatan Banyu Urip. Banyak warga pendatang tinggal dan bertempat tinggal di kampung Petemon. Mulai kontrakan, rumah petak dan juga kos-kosan membuat kawasan RW 11 terutama di RT 2 menjadi kawasan kampung yang sangat padat.
Meski begitu, kampung ini bukan kampung sembarangan. Warga kampung RT 2 RW 11 Kelurahan Petemon Kecamatan Banyu Urip ini memiliki edukasi tinggi mengenai pemadaman kebakaran. Bahkan kampung ini memiliki sejumlah perangkat khusus untuk penanganan bencana kebakaran sendiri.
Ketua RW 11 Prasetyo Adi mengatakan kampung mereka memang terbilang padat. Ada sebanyak 700 KK yang tinggal di kampung RW 11 Petemon.
Menurut Prasetyo kondisi tersebut membuat kawasan tempat tinggal kampung RW 11 sangat rapat dan padat. Bahkan di sejumlah titik terbilang kumuh sehingga juga rawan terjadi bencana kebakaran.
Oleh sebab itu sejak 2016 lalu, kampung Petemon mendapatkan bantuan dari program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas dan Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya.
Mereka mendapatkan sejumlah perangkat pemadam kebakaran skala sedang lengkap dengan selang dan pompa air sumur untuk pemadam kebakaran.
Saat terjadi kebakaran mereka tidak perlu menunggu Dinas PMK, namun bisa melakukan penanganan lebih dini oleh warga kampung sendiri sembari menunggu alat pemadam kebakaran lebih besar dari PMK. Ada sekitar sepuluh orang warga yang ikut dilatih penanganan bencana kebakaran tersebut.
”Bukan hanya alat, warga kami juga diberikan bekal skill untuk melakukan pemadaman kebakaran. Bagaimana meng-handle selang, menyemprotkan air saat kebakaran. Selangnya bisa menjangkau sampai 50 meter. Selain itu kapasitas semprotannya bisa sampai cukup jauh,” katanya.
Alat itu diletakkan di tengah kampung di Jalan Petemon IV. Sehingga jika ada kejadian kebakaran sewaktu-waktu warga sudah siap untuk melakukan pemadaman kebakaran secara cepat.
Di sepanjang jalan kawasan kampung Petemon juga terdapat rambu-rambu penanganan bencana. Seperti rampu titik kumpul saat terjadi bencana, serta arah-arah menuju titik kumpul. Hal ini membuat kampung Petemon menjadi kampung yang sudah tertata dari segi sistem penanganan bencana berbasis komunitas warga.
”Selain itu di setiap RT di RW 11 juga diberikan alat pemadam kebakaran ringan (apar). Apar itu diletakkan di pos pos RT. Ada yang berukuran kecil maupun sedang,” katanya. [dre]

Tags: