Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Tarik Lima Merk Sarden

Foto Ilustrasi

Kota Mojokerto, Bhirawa
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto menarik lima merk produk Sarden dan Makarel dari sejumlah toko dalam kegiatan pengawasan peredaran obat dan makanan. Kelima produk makanan kaleng itu ditarik untuk dijadikan sampling Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jatim.
Penarikan ini menyusul dugaan maraknya peredaran makanan Sarden dan Makarel yang mengandung cacing parasit di pasaran.
”Kami sudah ambil lima merk Sarden, Makarel untuk dijadikan sampling ke BPOM Jatim. Karena kami tidak punya keahlihan untuk memeriksa persoalan produk macam ini,” kata Kadinkes Kota Mojokerto, Christiana Indah Wahyu, Selasa (3/4).
Terkait dengan peredaran dugaan produk yang mengandung cacing itu Dinkes mengaku belum ada laporan masyarakat. ”Sejauh ini belum ada keluhan atau temuan dari masyarakat soal makanan kaleng bercacing ini. Dan saya kira masyarakat tak perlu panik karena sangat memungkinkan tidak semua produk terjadi kasus macam ini,” katanya.
Karenanya Kadinkes berujar kasus makanan cacing tidak terjadi pada semua produk. ”Pola pengemasan makanan kaleng melalui standar baku mutu yang ketat. Artinya, tak mungkin semua produk ada cacingnya. Maka BPOM kini tengah menyampling nomer bacht atau nomor produksi mana saja yang mengandung cacing dan selanjutnya ditarik berdasar nomor, berdasar tanggal produksi itu,” terangnya panjang lebar.
Menurut Christiana, penarikan produk itu menjadi tanggung jawab produsen, bukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). ”Penarikan itu kewajiban produsen. Kalau pihak lain, berarti ya harus melalui pembelian. Kecuali toko melanggar ketentuan UU Konsumen yakni memperjualbelikan barang rusak atau kadaluarsa kita bisa menarik tanpa bayar,” urainya.
Sejauh ini, pihak Dinkes tengah getol melakukan sosialisasi ke masyarakat. ”Kita hanya sosialisasi masyarakat jangan beli produk merk itu. Karenanya ia menyarankan toko bilang ke produsen agar diganti, sehingga toko dan atau masyarakat tidak dirugikan,” pungkasnya. [kar]
Foto : Christiana Indah Wahyu, Kadinkes Kota Mojokerton. [karyadi/bhirawa]

Tags: