Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Jombang Sosialisasikan Inovasi Aplikasi SIPEKKAN

Kegiatan Sosialisasi dan Uji Coba Aplikasi SIPEKKAN di Ruang Pertemuan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang, Kamis (12/05). [arif yulianto/bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Bertempat di Ruang Pertemuan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang pada Kamis (12/05), berlangsung kegiatan Sosialisasi dan Uji Coba Aplikasi SIPEKKAN (Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Ikan).

Kegiatan sosialisasi dan uji coba aplikasi SIPEKKAN ini dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, Dinas Kominfo Kabupaten Jombang, pembudidaya ikan, Penyuluh Perikanan Lapangan (PPL) dan Penyuluh Perikanan Bantu (PPB).

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang, Nurkamalia, SKM, M.Si yang dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Dinas Kominfo Kabupaten Jombang dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur yang sudah membantu dan mendukung terciptanya inovasi pelayanan kesehatan ikan secara elektronik.

Dalam sambutannya juga disampaikan terkait tujuan inovasi aplikasi SIPEKKAN dapat meningkatkan pelayanan publik.

“Dengan percepatan pelaporan penyakit ikan dan penanganan tindak lanjut yang lebih dini sehingga dapat meningkatkan jumlah angka kejadian penyakit ikan yang tertangani,” kata Kepala Dinas Ketahanan dan Perikanan Kabupaten Jombang.

Dalam pengembangannya, diharapkan akan terbentuk klinik kesehatan ikan. Sehingga ke depan, aplikasi tersebut juga akan terkoneksi dengan layanan di klinik kesehatan ikan yang akan dibuka di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang.

Kepala Bidang (Kabid) Produksi Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang, Endah Rachmawati, S.Pi, M.Si menyampaikan bahwa, munculnya inovasi Aplikasi SIPEKKAN didasarkan pada pelaporan penyakit ikan yang terlambat sehingga penangan penyakit juga terlambat.

“Untuk itu kami mencari solusi untuk penyelesaian masalah tersebut. Adanya keterlambatan pelaporan kejadian penyakit ikan dari pembudidaya ikan disebabkan oleh keterbatasan jumlah tenaga Penyuluh Perikanan Lapangan (PPL) dan Penyuluh Perikanan Bantu (PBB),” terangnya.

“Di mana jumlah tenaga penyuluh hanya sebanyak 12 orang, sedangkan jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang sebanyak 21 kecamatan, sehingga diharapkan dengan adanya inovasi aplikasi SIPEKKAN (Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Ikan) dapat bermanfaat bagi pembudidaya ikan dalam pelaporan penyakit ikan di manapun berada karena bisa diakses melalui smartpone,” paparnya.

Sedangkan bagi Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang lanjut dia diharapkan, dapat bermanfaat dalam penyediaan dokumen laporan penyakit, serta tersedianya data dan informasi penyakit ikan.

“Sehingga memudahkan dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi kesehatan ikan secara lebih akurat, evaluasi, dan analisis kesehatan ikan bermanfaat dalam penentuan kebijakan pemberian obat ikan. Pembaharuan data kejadian penyakit ikan dapat dilakukan dengan mudah dalam waktu yang cepat,” bebernya.

Adapun tujuan jangka pendek penyusunan aplikasi SIPEKKAN adalah terwujudnya implementasi aplikasi SIPEKKAN dan tersedianya data laporan penyakit ikan.

Tujuan jangka menengahnya adalah terlaksananya monitoring dan evaluasi peningkatan aplikasi SIPEKKAN, sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah terwujudnya penyempurnaan aplikasi SIPEKKAN.(rif/adv)

Tags: